Update ! Kurs Rupiah 19 Agustus 2024 : Menguat 68 Poin di Level Rp15.625 per Dolar AS, Apa Penyebabnya ?

Senin 19 Aug 2024 - 11:51 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Jika ekspektasi pasar tidak sesuai dengan keputusan yang diambil oleh The Fed, volatilitas pasar keuangan bisa meningkat tajam.

Misalnya, jika The Fed tidak menurunkan suku bunga atau hanya melakukan penurunan yang lebih kecil dari perkiraan, dolar AS bisa kembali menguat dan menekan nilai tukar mata uang lainnya.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi investor untuk memperhatikan data-data ekonomi terbaru dan pernyataan dari pejabat The Fed.

Pemahaman yang baik tentang arah kebijakan moneter AS akan membantu dalam membuat keputusan investasi yang tepat.

Penguatan rupiah tentu membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Nilai tukar yang stabil atau menguat dapat membantu menurunkan biaya impor, termasuk bahan baku dan barang modal yang dibutuhkan industri.

Hal ini dapat menekan inflasi dan mendorong daya saing produk dalam negeri di pasar global.

Selain itu, penguatan rupiah juga dapat mengurangi beban utang luar negeri, terutama utang pemerintah dan korporasi yang denominasi dalam dolar AS.

Dengan nilai tukar yang lebih baik, pembayaran bunga dan pokok utang dapat dilakukan dengan biaya yang lebih rendah, sehingga memberi ruang bagi pemerintah dan dunia usaha untuk fokus pada pengembangan ekonomi domestik.

Namun, penguatan rupiah juga memiliki risiko, terutama bagi sektor ekspor.

Nilai tukar yang lebih kuat dapat membuat produk ekspor Indonesia menjadi lebih mahal di pasar internasional, sehingga menurunkan daya saing.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga keseimbangan antara nilai tukar yang stabil dan daya saing ekspor.

Melihat prospek ke depan, nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat jika ekspektasi pemangkasan suku bunga AS terealisasi.

Namun, penguatan ini tetap harus diimbangi dengan stabilitas ekonomi domestik.

Pemerintah perlu terus memperkuat fundamental ekonomi Indonesia, termasuk menjaga stabilitas makroekonomi, meningkatkan daya saing, dan memperbaiki iklim investasi.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Kategori :