Kebijakan Tarif Trump Momentum Perkuat Pariwisata RI

Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini di kompleks parlemen, Jakarta.-Foto: Istimewa-

KORANPALPOS.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menilai dampak kebijakan tarif timbal balik yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi momentum untuk memperkuat pariwisata dalam negeri sebagai motor penggerak ekonomi nasional.

Novita dalam keterangannya di Jakarta, Minggu mengatakan tekanan terhadap nilai tukar rupiah akibat ketegangan ekonomi global dan kebijakan tarif internasional berdampak langsung terhadap masyarakat, terutama mereka yang biasa bepergian ke luar negeri.

"Biaya perjalanan ke luar negeri melonjak dan ini saat yang tepat untuk mendorong pergeseran arus wisata ke destinasi lokal," ujar Novita.

Data dari Mastercard Economics Institute (2023) mengungkapkan pada 2022, wisatawan Indonesia menghabiskan rata-rata 1.200 dolar AS per perjalanan ke luar negeri.

BACA JUGA:BKN Apresiasi ASN Tetap Kerja dan Produktif Selama Libur Lebaran

BACA JUGA:Kebijakan Tarif AS Momentum Perkuat Industri Nasional

Dengan depresiasi rupiah yang terus berlanjut, angka tersebut berpotensi meningkat drastis.

"Ini menjadi sinyal penting bahwa wisata domestik harus menjadi prioritas, bukan hanya sebagai alternatif, tapi sebagai pilihan utama," katanya.

Ia menegaskan krisis bukan alasan untuk stagnasi. Justru, sejarah menunjukkan bahwa krisis merupakan ruang bagi lahirnya inovasi.

"Pemerintah harus melihat ini sebagai momentum untuk memperkuat kebijakan fiskal, memberikan insentif bagi pengembangan destinasi lokal serta menjaga kepercayaan investor di sektor pariwisata," kata Novita.

BACA JUGA:Kemendagri Dukung Kelancaran PSU Pilkada 2024

BACA JUGA:Presiden Prabowo Singgah di Provinsi Bengkulu : Apa Apa Gerangan ?

Ia juga menyoroti perlunya kolaborasi antara kementerian terkait, pelaku industri, dan pemerintah daerah dalam menyediakan akses transportasi yang terjangkau, promosi wisata yang masif, dan menciptakan pengalaman wisata domestik yang berkualitas dan kompetitif.

"Kalau wisatawan domestik dialihkan ke destinasi lokal, dampaknya bisa sangat besar terhadap perputaran ekonomi daerah. Ini bukan sekadar soal pariwisata, tetapi soal penguatan ekonomi rakyat," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan