Bisnis Emas dan Haji Dorong Kinerja Solid, BSI Cetak Laba Rp3,7 Triliun

Paparan dilakukan oleh Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo (tengah), Direktur Risk Management Grandhis H.Harumansyah (paling kiri), Wakil Direktur Utama Bob T.Ananta (dua dari kiri), Direktur Finance & Strategy Ade Cahyo Nugroho (empat dari kiri), Direkt--
JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat kinerja solid sepanjang Triwulan II 2025. Perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp3,74 triliun atau tumbuh 10,21% (YoY), ditopang bisnis emas dan layanan haji sebagai mesin utama pertumbuhan.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, fokus pada bisnis khas bank syariah menjadi strategi utama perseroan. “Bisnis emas dan haji yang terintegrasi digital memudahkan akses layanan bagi nasabah, sekaligus memperkuat posisi BSI di industri,” ujarnya dalam Paparan Kinerja Triwulan II/2025.
Hingga Juni 2025, pembiayaan BSI tumbuh 13,93% (YoY) dengan outstanding Rp293,24 triliun, lebih tinggi dari rata-rata industri. Segmen ritel dan konsumer mendominasi 72,22%, didorong lonjakan pembiayaan emas sebesar 88,25% menjadi Rp16,88 triliun. Cicil Emas tumbuh 155,41% (Rp9,09 triliun), sedangkan Gadai Emas naik 44,08% (Rp7,79 triliun).
Selain pertumbuhan, kualitas pembiayaan terjaga dengan rasio NPF Gross di level 1,87%, lebih baik dibanding rata-rata industri 2,22%. Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menambahkan, strategi lain yang menopang kinerja adalah optimalisasi Dana Pihak Ketiga (DPK). Tercatat, DPK BSI tumbuh 8,83% menjadi Rp323 triliun, dengan porsi dana murah (CASA) mencapai 61,78% atau Rp199,48 triliun.
BACA JUGA:Ratu Dewa Pasang 50 Titik Internet Gratis
BACA JUGA:Sekda Edward Candra Hadiri Sumatera: Bahas Kamtibmas dan Arahan untuk Kepala Daerah
Dari sisi pendapatan, margin perseroan naik 16,61% menjadi Rp14,09 triliun, sementara fee based income tumbuh 18,37% menjadi Rp2,94 triliun. Aset BSI pun menguat di angka Rp401 triliun. Layanan bullion bank yang diluncurkan Februari 2025 turut berkontribusi melalui transaksi emas digital di aplikasi BYOND, dengan tabungan emas masyarakat sudah menembus 1 ton.
Transformasi digital juga menjadi motor pertumbuhan BSI. Aplikasi BYOND kini memiliki 4,49 juta pengguna, didukung 5.499 ATM/CRM, 122 ribu agen, dan 533 ribu merchant QRIS. BSI juga mengembangkan platform BEWIZE untuk nasabah korporasi yang menyediakan layanan cash management hingga foreign exchange secara end-to-end.
Sebagai bank syariah terbesar, BSI turut mendukung program pemerintah dalam Asta Cita, mulai dari hilirisasi emas, KUR Syariah, pembiayaan rumah bersubsidi, hingga ekonomi hijau. Sepanjang 2025, BSI telah menyalurkan zakat perusahaan Rp124 miliar, pembiayaan sosial Rp57,54 triliun, serta green financing Rp15,32 triliun.
BACA JUGA:BKHIT Sumsel Sertifikasi 19,7 Ton Kolang-kaling Ke Thailand
BACA JUGA:Pemkot Palembang Perbanyak Destinasi Wisata Kampung Kreatif
“BSI akan terus memperkuat digitalisasi, menjaga pertumbuhan pembiayaan yang sehat, serta berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi syariah,” pungkas Anggoro. (nik/adv)