Perubahan status ini membawa berbagai perkembangan infrastruktur dan sosial yang signifikan, mendorong Lubuklinggau menjadi salah satu kota yang berperan penting di Sumatera Selatan.
2. Asal Mula Nama Lubuklinggau
Nama Lubuklinggau memiliki asal-usul yang unik. Dahulu, di daerah ini terdapat tanaman yang oleh orang-orang China disebut Leng-Kong atau Leng-Kau.
BACA JUGA:8 Fakta Unik, Sejarah dan Potensi Banyuasin : Kabupaten Lumbung Padi Nasional, Miniatur Indonesia !
Tanaman ini tumbuh subur di lubuk yang dalam di sekitar sungai.
Namun, masyarakat lokal menyebutnya dengan bahasa lokal sebagai Ling-Ge atau Ling-Gau, yang akhirnya menjadi nama kota ini.
3.Pembangunan oleh Kolonial Belanda
Pada awalnya, Lubuklinggau hanyalah sebuah dusun kecil di pinggir Sungai Kelingi yang disebut Batu Kuning Kelingi.
Setelah tahun 1859, dusun Batu Kuning Kelingi digabungkan dengan dusun Batu Kuning Lakitan dan beberapa dusun lainnya, membentuk marga Sindang Kelingi Ilir.
Pada tahun 1920-an, pemerintah Hindia Belanda mulai membangun infrastruktur di Lubuklinggau untuk dijadikan ibu kota Onder Afdeeling Moesi Oeloe yang baru menggantikan Muara Beliti.
Pada tahun 1934, Lubuklinggau resmi dijadikan ibu kota Onder Afdeeling Moesi Oeloe, sementara Muara Beliti menjadi kedudukan dari marga Proatin V.
4. Rute Terakhir Jalur Kereta Api Sumatera Selatan
Fakta menarik lainnya adalah bahwa Lubuklinggau menjadi rute terakhir jalur kereta api Sumatera Selatan.
Jalur ini dimulai dari Kertapati, Prabumulih, Lahat, Tebing Tinggi, Muara Saling, hingga berakhir di Lubuklinggau.
Jalur kereta api ini diresmikan pada 1 Juni 1933 oleh Zuid Sumatra Staatsspoorwegen (ZSS).