PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Capcai atau yang sering dieja sebagai capcay, adalah salah satu hidangan yang sudah sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia.
Berasal dari Tiongkok, capcai adalah sajian yang terdiri dari beragam jenis sayuran yang ditumis bersama dengan bumbu-bumbu khas.
Meskipun tampak sederhana, capcai sebenarnya menyimpan berbagai cerita dan filosofi yang mendalam tentang keseimbangan dan kesehatan.
Capcai berasal dari dua kata dalam bahasa Hokkian: "cap" yang berarti sepuluh dan "cai" yang berarti sayur.
BACA JUGA:Mengelola Tempoyak Durian dengan Benar : Kelezatan Tradisional yang Harus Dihargai
BACA JUGA:Ragam Sate di Indonesia: Kekayaan Rasa dari Sabang sampai Merauke
Secara harfiah, capcai dapat diartikan sebagai sepuluh sayur meskipun dalam praktiknya jenis dan jumlah sayur yang digunakan bisa sangat bervariasi tergantung pada selera dan ketersediaan bahan.
Hidangan ini awalnya diperkenalkan oleh para imigran Tiongkok yang datang ke Indonesia pada abad ke-19.
Mereka membawa serta tradisi kuliner mereka termasuk capcai yang kemudian beradaptasi dengan bahan dan selera lokal.
Kini, capcai menjadi salah satu menu favorit di restoran-restoran Tionghoa di Indonesia dan juga sering disajikan dalam acara keluarga.
BACA JUGA:Moci Mania : Kelezatan Legendaris Dibalik Makanan Tradisional
BACA JUGA:Pindang Pegagan vs. Pindang Meranjat : Duel Khas dari Ogan Ilir, Mana yang Lebih Juara ?
Salah satu keunikan capcai adalah fleksibilitasnya dalam hal bahan-bahan yang digunakan.
Tidak ada resep yang benar-benar baku untuk membuat capcai yang membuatnya menjadi hidangan yang sangat adaptif.
Berikut adalah beberapa bahan sayuran yang sering digunakan dalam capcai :
1. Wortel
Memberikan rasa manis alami dan warna cerah pada hidangan.
2. Kol
Menambah tekstur renyah.