OKU Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir dan Longsor, 647 Personel Satgas Disiagakan

Kepala BPBD OKU Januar Efendi saat penetapan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor-Foto : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor menghadapi musim hujan tahun ini sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan bencana alam sedini mungkin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi di Baturaja, mengatakan bahwa penetapan status tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati OKU Nomor : 300.2.3/521/KPTS/XLIV.1/2025 tertanggal 29 Oktober 2025 tentang status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

Dia mengatakan, penetapan status tersebut perlu dilakukan mengingat Kabupaten OKU merupakan salah satu daerah di Sumsel yang dipetakan rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor saat musim hujan.

BACA JUGA:Pemkab OKU Hibahkan Tanah dan Bangunan Kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sumsel

BACA JUGA:Pemkab OKU Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Dalam penetapan status pihaknya meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.

Sebanyak 647 personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.

"Untuk BPBD sendiri ada sekitar 240 personel yang siaga ditambah dari stakeholder terkait di Kabupaten OKU," katanya.

BACA JUGA:HUT Kabupaten Muara Enim ke 79 Dapat Kado Aksi Demo

BACA JUGA: DPC PDIP Muba Rumuskan Arah Perjuangan Baru Lewat FGD, Fokus Benahi Demokrasi Lokal

Selain personel, pihaknya juga menyiapkan peralatan penanggulangan bencana antara lain empat unit perahu karet, tiga unit perahu fiber, lima unit mesin perahu, satu unit boat, dan tiga unit mobil rescue.

Kemudian, sebanyak 19 unit motor trail, 10 unit mesin sedot apung, enam unit tenda pengungsian, pelampung dan 71 unit tenda keluarga.

"Peralatan ini dapat diperkuat dan ditambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan situasi di lapangan jika terjadi bencana alam di Kabupaten OKU," ujarnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan