KULINER, KORANPALPOS.COM - Papeda, sebuah hidangan khas yang berasal dari wilayah Maluku dan Papua kini semakin dikenal di berbagai daerah di Indonesia.
Makanan ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan menjadi bagian penting dari kebudayaan serta tradisi kuliner masyarakat di Indonesia bagian timur.
Terbuat dari sagu, papeda memiliki tekstur yang kenyal dan unik serta sering disajikan dengan berbagai lauk pendamping menjadikannya pilihan utama untuk makanan berat yang menggugah selera.
Papeda merupakan hidangan yang terbuat dari sagu sejenis pohon yang tumbuh subur di daerah-daerah tropis khususnya di Papua dan Maluku.
BACA JUGA:Oleh-Oleh Khas Surabaya: Keunikan Cita Rasa dan Budaya yang Tak Terlupakan
BACA JUGA:Lemet Singkong : Tradisi Kuliner Nusantara yang Kembali Digemari
Sagu sudah menjadi bahan pokok makanan di kawasan Indonesia bagian timur selama berabad-abad.
Proses pembuatan papeda dimulai dengan mengolah pati sagu yang diambil dari batang pohon sagu.
Pati ini kemudian dimasak dengan air hingga mengental dan membentuk tekstur yang lengket mirip seperti bubur yang kenyal.
Ciri khas papeda terletak pada teksturnya yang kenyal dan elastis serta warnanya yang putih bening.
BACA JUGA:Ketan Mangga : Sensasi Manis dan Gurih yang Memikat di Indonesia
BACA JUGA:Cilok Kuah, Jajanan Sederhana yang Menggugah Selera
Makanan ini memiliki rasa yang sangat netral sehingga sangat cocok dipadukan dengan berbagai jenis lauk pauk terutama yang memiliki rasa gurih dan pedas seperti ikan kuah kunir atau ikan bakar.
Papeda juga bisa disajikan dengan sambal, sayur atau sup.
Bagi masyarakat Maluku dan Papua, papeda bukan hanya sekadar makanan tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari yang sarat akan makna budaya.
Papeda biasa disajikan dalam acara-acara penting seperti perayaan adat, pesta pernikahan atau sebagai hidangan utama dalam pertemuan keluarga.
BACA JUGA:Sambal Cabe Hijau: Pedas Segar yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Paprika: Sayuran Warna-Warni dengan Segudang Manfaat