Basreng Tanpa Daging Jadi Alternatif Camilan Gurih yang Lebih Sehat dan Ramah Vegetarian

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Minggu , 09 Nov 2025 - 07:20

Basreng tanpa daging hadir sebagai inovasi camilan gurih dan renyah yang tetap lezat tanpa bahan hewani, cocok untuk vegetarian dan pecinta kuliner sehat.-foto:Istimewa-

KULINER,KORANPALPOS. COM - Basreng atau baso goreng merupakan salah satu camilan khas Indonesia yang sangat populer, terutama di kalangan anak muda.

Camilan ini dikenal dengan teksturnya yang renyah dan cita rasa gurih pedas yang menggugah selera.

Namun, kini tren kuliner menghadirkan inovasi baru yang unik, yakni basreng tanpa daging, sebuah kreasi kuliner yang tetap lezat tanpa menggunakan bahan hewani.

Inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin sadar akan gaya hidup sehat, ramah lingkungan, serta bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.

Meski tidak mengandung daging, basreng tanpa daging tetap menawarkan sensasi gurih dan renyah yang sama seperti versi tradisionalnya.

Awalnya, basreng merupakan camilan khas dari Jawa Barat yang dibuat dari bakso ikan atau ayam yang diiris tipis, lalu digoreng hingga kering dan renyah.

Setelah matang, biasanya diberi tambahan bumbu pedas, gurih, atau asin yang menggugah selera.

Namun, seiring berkembangnya tren gaya hidup sehat dan meningkatnya jumlah masyarakat yang menghindari konsumsi daging, para pelaku UMKM dan pelaku industri kuliner mulai berinovasi.

Mereka menciptakan basreng tanpa daging, menggunakan bahan nabati seperti tepung tapioka, tepung terigu, jamur tiram, tahu, atau tempe sebagai bahan dasar.

basreng tanpa daging jadi alternatif camilan gurih yang lebih sehat dan ramah vegetarian                            kuliner,koranpalpos. com - basreng atau baso goreng merupakan salah satu camilan khas indonesia yang sangat populer, terutama di kalangan anak muda.
camilan ini dikenal dengan teksturnya yang renyah dan cita rasa gurih pedas yang menggugah selera.
namun, kini tren kuliner menghadirkan inovasi baru yang unik, yakni basreng tanpa daging, sebuah kreasi kuliner yang tetap lezat tanpa menggunakan bahan hewani.
baca juga:resep jengkol kecap manis indofood, empuk dan kaya aroma rempah
baca juga:hangat dan lezat! deretan makanan berkuah yang cocok dinikmati saat hujan
inovasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin sadar akan gaya hidup sehat, ramah lingkungan, serta bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.
meski tidak mengandung daging, basreng tanpa daging tetap menawarkan sensasi gurih dan renyah yang sama seperti versi tradisionalnya.
awalnya, basreng merupakan camilan khas dari jawa barat yang dibuat dari bakso ikan atau ayam yang diiris tipis, lalu digoreng hingga kering dan renyah.
baca juga:sambal mangga muda: sensasi asam pedas yang bikin lidah bergoyang dan jadi favorit di meja makan
baca juga:pempek lenggang: cita rasa khas palembang yang tak lekang oleh waktu
setelah matang, biasanya diberi tambahan bumbu pedas, gurih, atau asin yang menggugah selera.
namun, seiring berkembangnya tren gaya hidup sehat dan meningkatnya jumlah masyarakat yang menghindari konsumsi daging, para pelaku umkm dan pelaku industri kuliner mulai berinovasi.
mereka menciptakan basreng tanpa daging, menggunakan bahan nabati seperti tepung tapioka, tepung terigu, jamur tiram, tahu, atau tempe sebagai bahan dasar.
baca juga:otak-otak ikan: cita rasa nusantara yang melegenda dan terus bertahan di era modern
baca juga:sensasi pedas yang bikin ketagihan, mie aceh tetap jadi primadona pecinta kuliner
inovasi ini tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga memberikan pilihan baru bagi konsumen yang mencari camilan sehat dan ramah lingkungan tanpa kehilangan cita rasa khas indonesia.
meski tanpa bahan daging, proses pembuatan basreng nabati tidak jauh berbeda dengan versi aslinya.
bahan-bahan yang digunakan meliputi tepung tapioka, tepung terigu, bumbu halus seperti bawang putih, garam, dan penyedap rasa nabati.
untuk memberikan tekstur yang mirip dengan bakso daging, sebagian produsen menambahkan bahan seperti jamur cincang halus atau gluten gandum (seitan).
adonan kemudian dibentuk seperti bakso kecil, direbus hingga matang, lalu diiris tipis dan digoreng dengan api kecil hingga kering.
setelah itu, potongan basreng ditaburi dengan bumbu kering seperti cabai bubuk, daun jeruk, dan garam.
hasilnya adalah camilan yang gurih, renyah, dan tetap nikmat meskipun tanpa campuran daging.
salah satu keunggulan utama basreng tanpa daging adalah kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan basreng biasa.
karena menggunakan bahan nabati seperti jamur, tahu, atau tempe, camilan ini juga mengandung protein nabati, serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh.
selain itu, bagi mereka yang memiliki alergi terhadap daging atau sedang menjalani diet tertentu, basreng tanpa daging menjadi pilihan yang aman.
kandungan seratnya juga membantu memperlancar pencernaan, sementara penggunaan bahan alami tanpa pengawet membuatnya lebih sehat untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.
namun, karena proses penggorengan masih menggunakan minyak, konsumen tetap disarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan agar tidak meningkatkan asupan lemak berlebih.
permintaan terhadap produk camilan sehat terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda dan masyarakat perkotaan.
inovasi seperti basreng tanpa daging memiliki peluang pasar yang besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor.
beberapa pelaku umkm di bandung, jakarta, dan surabaya bahkan mulai memasarkan produk basreng nabati mereka secara daring melalui platform e-commerce.
dengan kemasan menarik dan strategi pemasaran digital, produk ini berhasil menembus pasar nasional dan mendapat respon positif dari konsumen yang mencari alternatif camilan sehat.
selain itu, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan kesejahteraan hewan, produk camilan tanpa bahan hewani seperti ini berpotensi menjadi tren kuliner berkelanjutan di masa depan.
para produsen kini semakin kreatif dalam mengembangkan varian rasa untuk menarik minat konsumen.
selain rasa pedas yang menjadi ciri khas basreng, terdapat pula varian rasa keju, barbeque, rumput laut, balado, dan original.
beberapa produk bahkan menggunakan bahan alami seperti bubuk cabai kering, daun jeruk segar, dan rempah-rempah lokal untuk menambah aroma serta kelezatan.
inovasi ini menjadikan basreng tanpa daging bukan hanya alternatif sehat, tetapi juga camilan modern yang mengikuti selera pasar masa kini.
basreng tanpa daging membuktikan bahwa inovasi kuliner tidak harus bergantung pada bahan hewani untuk menghasilkan cita rasa yang lezat.
dengan bahan-bahan sederhana, teknik pengolahan yang tepat, dan kreativitas tanpa batas, camilan tradisional ini mampu bertransformasi menjadi produk modern yang disukai banyak kalangan.
selain lezat dan renyah, basreng tanpa daging juga menawarkan nilai gizi lebih baik, ramah lingkungan, dan cocok bagi semua usia, termasuk vegetarian dan vegan.
dengan potensi pasar yang terus berkembang, produk ini bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga simbol perubahan gaya hidup menuju konsumsi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 10 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan