KORANPALPOS.COM- Selama ini, kita sering memahami istilah "anak yatim piatu" sebagai anak yang kehilangan kedua orang tuanya karena kematian. Namun, ada fenomena baru yang lebih dalam dan mengkhawatirkan, anak yatim piatu karena orang tuanya terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri hingga mengabaikan anak-anaknya.
Meskipun kedua orang tua mereka masih hidup, anak-anak ini merasa kehilangan kehangatan dan perhatian yang seharusnya mereka terima.
Dalam sebuah syair karya Ahmad Syauqi, diceritakan dengan indah tetapi menyedihkan:
لَيْسَ الْيَتِيْمَ مَنِ انْتَهَى أَبَوَاهُ
مِنْ هَمِّ الْحَيَاةِ وَخَلَّفَاهُ ذَلِيلْاً
إِنّٓ الْيٓتِيْمٓ هُوٓ الَّذِي تَلْقٓى لٓهُ
أُمًّا تَخَلَّتْ أَوْ أَباً مَشْغُوْلاً
BACA JUGA:Rahasia Taqwa: Menemukan Solusi dan Rezeki di Saat Sulit
BACA JUGA:Tiga Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat: Jangan Lewatkan!
“Bukanlah anak yatim yang kedua orang tuanya telah tiada,
(Telah tiada) dari kehidupan dunia, lalu meninggalkan anak tersebut dalam keadaan hina,
Akan tetapi, anak yatim adalah anak yang kau dapati,
Ibunya tidak mempedulikannya atau ayahnya sibuk tidak mau mengurusnya.” (Sya’ir Ahmad Syauqi).
Syair ini menggambarkan betapa anak yatim sejatinya bukan hanya mereka yang kehilangan orang tua karena kematian, melainkan juga anak-anak yang diabaikan karena kesibukan orang tua mereka.
Orang tua yang sibuk bekerja atau terlalu asyik dengan media sosial, internet, dan gadget telah melupakan tanggung jawab utama mereka: mendidik dan mengasuh anak-anak.