Permintaan domestik dan global yang terjaga mendukung kinerja sektor ini.
“Sektor industri pengolahan tetap menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap produksi dan ekspor,” ujar Erwin.
Dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2024 menunjukkan perbedaan kinerja antara wilayah-wilayah di Indonesia.
Bali-Nusa Tenggara (Balinusra) mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi, diikuti oleh Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.
Perbedaan kinerja ini mencerminkan dinamika ekonomi regional yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal seperti investasi, infrastruktur, dan kebijakan pemerintah daerah.
Pertumbuhan ekonomi yang stabil di tengah ketidakpastian global didorong oleh beberapa faktor kunci:
1. Kebijakan Moneter dan Fiskal yang Mendukung
Bank Indonesia (BI) dan pemerintah telah menerapkan kebijakan moneter dan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan suku bunga yang terjaga dan belanja pemerintah yang terarah membantu menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung permintaan domestik.
2. Konsistensi Dalam Pengelolaan Ekonomi
Konsistensi dalam pengelolaan ekonomi, termasuk pengendalian inflasi, kebijakan perpajakan, dan reformasi struktural, memainkan peran penting dalam menjaga kepercayaan investor dan konsumen.
3. Daya Saing Ekspor
Peningkatan daya saing ekspor Indonesia melalui diversifikasi produk dan pasar tujuan ekspor membantu negara ini tetap kompetitif di pasar global.
4. Pemulihan Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata yang mulai pulih setelah pandemi COVID-19 memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian, dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini menunjukkan hasil yang positif, masih ada tantangan yang harus dihadapi.