Hal ini terbukti dengan masih banyaknya penjual rengginang, baik di pasar tradisional maupun toko oleh-oleh.
Bahkan, beberapa usaha kecil dan menengah (UKM) berhasil mengembangkan bisnis rengginang dengan mengemasnya dalam bentuk yang lebih menarik dan modern.
Salah satu penggemar rengginang, Nita (45), mengungkapkan bahwa rengginang merupakan jajanan favorit keluarganya.
"Saya suka rengginang karena rasanya yang gurih dan renyah. Selain itu, rengginang juga mengingatkan saya pada masa kecil dulu ketika sering dibelikan oleh nenek," ujarnya.
Rengginang tidak hanya menjadi jajanan yang disukai, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar.
Banyak UKM yang mengembangkan produk rengginang dan berhasil menembus pasar nasional bahkan internasional.
Dengan kemasan yang menarik dan kualitas yang terjaga, rengginang mampu bersaing dengan camilan modern lainnya.
Salah satu produsen rengginang sukses, Budi (50), menyatakan bahwa permintaan rengginang selalu tinggi, terutama menjelang hari raya.
"Rengginang menjadi salah satu oleh-oleh yang banyak dicari saat Lebaran. Kami sering kewalahan memenuhi permintaan karena banyaknya pesanan," katanya.
Rengginang, sebagai salah satu jajanan tradisional Indonesia, telah berhasil mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran jajanan modern.
Dengan rasa yang khas, proses pembuatan yang unik, serta inovasi yang terus dilakukan, rengginang tetap menjadi camilan favorit berbagai kalangan.
Selain itu, rengginang juga memberikan dampak positif bagi perekonomian, khususnya bagi pelaku UKM yang bergerak di bidang ini.
Seperti yang terlihat, rengginang bukan sekadar camilan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.*