Dengan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi yang meningkat, investor cenderung menarik dana dari pasar negara berkembang dan mengalihkan investasi ke aset berdenominasi dolar AS yang dianggap lebih aman.
3. Ketidakpastian Ekonomi Global
Ketidakpastian ekonomi global, termasuk konflik geopolitik dan ketegangan perdagangan antara negara-negara besar, turut memberikan tekanan pada rupiah.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Senin 22 Juli 2024 : Turun 44 Poin Menjadi Rp16.235 per Dolar AS
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Jumat 19 Juli 2024 : Melemah Signifikan 59 Poin Menjadi Rp16.214 per Dollar AS !
Investor cenderung mencari perlindungan pada aset-aset yang dianggap lebih stabil, seperti dolar AS, saat menghadapi ketidakpastian.
3. Defisit Neraca Perdagangan
Defisit neraca perdagangan Indonesia juga menjadi faktor yang memengaruhi nilai tukar rupiah.
Ketergantungan pada impor dan harga komoditas yang fluktuatif menyebabkan neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit, yang pada gilirannya melemahkan rupiah.
Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia
1. Harga Barang Impor
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS berdampak langsung pada harga barang impor yang menjadi lebih mahal.
Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi bagi industri yang bergantung pada bahan baku impor dan mempengaruhi harga jual produk akhir di pasar domestik.
2. Inflasi
Kenaikan harga barang impor dapat memicu inflasi. Jika tidak dikendalikan, inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
3. Utang Luar Negeri