Pelemahan rupiah juga berdampak pada utang luar negeri Indonesia yang sebagian besar berdenominasi dolar AS.
Pembayaran bunga dan pokok utang menjadi lebih mahal dalam rupiah, yang dapat membebani anggaran negara.
4. Investasi Asing
Nilai tukar yang fluktuatif dapat mempengaruhi keputusan investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.
Ketidakpastian nilai tukar dapat membuat investor ragu untuk berinvestasi di pasar yang dianggap kurang stabil.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi pelemahan rupiah dan menjaga stabilitas ekonomi.
Beberapa kebijakan yang diterapkan antara lain:
1. Intervensi Pasar
Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Intervensi ini bertujuan untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran dolar AS di pasar, sehingga mencegah pelemahan lebih lanjut.
2. Kebijakan Moneter
Bank Indonesia juga mempertimbangkan penyesuaian suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar.
Kebijakan suku bunga yang tepat dapat membantu menarik aliran modal masuk dan menstabilkan rupiah.
3. Penguatan Cadangan Devisa
Pemerintah terus berupaya memperkuat cadangan devisa sebagai penyangga terhadap fluktuasi nilai tukar.
Cadangan devisa yang cukup dapat memberikan kepercayaan kepada pasar dan meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap guncangan eksternal.