Isoflavon dalam kacang kedelai berfungsi sebagai antioksidan yang membantu melindungi tulang dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk osteoporosis.
Dengan mengonsumsi kacang kedelai secara teratur, dapat memastikan bahwa tubuh mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah pengeroposan tulang.
2. Meringankan gejala menopause
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang umum terjadi saat wanita memasuki usia 45–55 tahun.
Gejala menopause, seperti sering pusing, mudah berkeringat, vagina kering, sulit tidur, dan suasana hati yang berubah-ubah, bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi pengganti hormon.
Namun, gejala menopause juga bisa diringankan dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung fitonutrien, salah satunya adalah kacang kedelai.
Isoflavon dalam kacang kedelai berperan sebagai fitoestrogen, yaitu senyawa alami yang dapat meniru efek estrogen dalam tubuh.
Estrogen adalah hormon yang berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi dan menjaga kesehatan reproduksi wanita.
Saat menopause, kadar estrogen dalam tubuh menurun, yang menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman.
Dengan mengonsumsi kacang kedelai, dapat membantu menyeimbangkan kadar hormon dan meringankan gejala menopause.
Selain itu, isoflavon juga diketahui memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan kerusakan sel akibat radikal bebas.
Dengan demikian, kacang kedelai tidak hanya membantu mengatasi gejala menopause, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
3. Menurunkan kolesterol
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kacang kedelai dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Hal ini dikarenakan kacang kedelai memiliki kandungan serat dan lemak sehat yang tinggi, sehingga mampu mencegah penyakit jantung dan stroke.