BMKG juga memberikan imbauan kepada masyarakat di beberapa wilayah yang masuk kategori sangat mudah terbakar.
Wilayah-wilayah tersebut antara lain sebagian kecil Aceh, Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, serta Papua Selatan.
Masyarakat di daerah ini diimbau untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 7 Juni 2024 : Mayoritas Indonesia Berawan hingga Hujan !
Selain itu, BMKG memprakirakan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 meter.
Peringatan khusus juga diberikan untuk wilayah pesisir utara Jawa Tengah, dimana potensi banjir rob (banjir akibat pasang air laut) bisa terjadi.
Masyarakat di daerah ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir rob yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan kerugian materi.
Dengan kondisi cuaca yang bervariasi dari hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang, masyarakat diharapkan dapat mempersiapkan diri.
Cuaca ekstrem ini dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, seperti transportasi, pekerjaan, dan pendidikan.
Di kota-kota yang diprediksi akan mengalami hujan lebat, seperti Medan dan Pekanbaru, warga diharapkan untuk mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti jas hujan, payung, dan memastikan sistem drainase di sekitar tempat tinggal berfungsi dengan baik untuk mencegah banjir.
Selain itu, masyarakat perlu berhati-hati saat berkendara di jalan yang licin dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima untuk menghindari kecelakaan.
Bagi warga di kota-kota yang diprediksi mengalami hujan ringan hingga sedang, seperti Semarang dan Yogyakarta, meskipun dampaknya tidak sebesar hujan lebat, persiapan tetap diperlukan.
Periksa kembali kondisi atap rumah untuk memastikan tidak ada kebocoran dan siapkan alat-alat sederhana untuk mengatasi genangan air.
Pemerintah daerah di kota-kota yang terkena dampak juga perlu mengambil langkah-langkah antisipatif.
Koordinasi dengan berbagai instansi seperti dinas pekerjaan umum untuk memastikan saluran air dan drainase berfungsi dengan baik sangat penting untuk mencegah banjir.