BKKBN Sumsel Percepat Penurunan Angka Stunting

BKKBN Sumsel gelar "review" percepat penurunan angka stunting-Foto: Antara-

PALEMBANG,KORANPALPOS.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar review percepatan penurunan angka stunting tahun 2025.

Kepala BKKBN Sumsel Arios Saplis di Palembang, Selasa, mengatakan kegiatan review ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan pada tahun berjalan.

Kemudian, menyusun strategi dan arah kebijakan untuk tahun berjalan dan tahun berikutnya, memperkuat sinergi antara pusat, daerah, dan mitra strategis dalam pembangunan keluarga dan kependudukan, serta mendorong percepatan implementasi program quick wins Kemendukbangga/BKKBN.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Gelar Pasar Sembako Murah Kendalikan Inflasi

BACA JUGA:Pemkot Palembang Perluas Air Bersih ke Pelosok Kelurahan

"Tema dari review Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan adalah Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN untuk Indonesia Emas 2045 di Provinsi Sumatera Selatan," katanya.

Ia menambahkan kegiatan itu diikuti peserta luring sebanyak 182 orang dan peserta daring sebanyak 1.000 orang yang terdiri atas unsur organisasi perangkat daerah (OPD) tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota, mitra kerja TNI/Polri, TP PKK Provinsi dan kabupaten/kota, organisasi profesi, akademisi, tokoh masyarakat, PKB/PLKB, kader, dan mitra kerja lainnya.

"Melalui penyusunan review ini diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat meningkatkan kolaborasi dan komitmen dalam mendukung program Bangga Kencana dan quick wins, khususnya dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting," katanya.

BACA JUGA:Karantina Sumsel Tawarkan Inovasi Komoditas Unggulan

BACA JUGA:Lembaga Dakwah Islam Indonesia Bekali Anggota Wawasan Kebangsaan

Sebelumnya, prevalensi stunting di Sumatera Selatan pada 2024 mencatat angka 15,9 persen atau sebanyak 117.905 balita.

Sumsel menempati peringkat 15 untuk jumlah kasus terbanyak secara nasional. Data itu berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang baru dirilis Mei 2025.

Namun, Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Arios Saplis meyakini dalam tahun 2025, tren angka stunting di Sumsel dapat terus menurun melalui upaya yang dilakukan semua pihak terkait oleh pemerintah.

BACA JUGA:Lomba Bidar Simbol Persatuan di HUT ke-80 TNI

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan