Origami, Seni Melipat Kertas yang Terus Bertahan di Era Modern
Origami, Seni Melipat Kertas yang Terus Bertahan di Era Modern-foto : tangkapan layar ig, salimarohashi--
UNIK, KORANPALPOS.COM - Origami, seni melipat kertas asal Jepang kini semakin populer di berbagai negara termasuk Indonesia.
Meski terlihat sederhana, origami memiliki sejarah panjang dan nilai budaya yang tinggi.
Seni ini berasal dari kata “oru” yang berarti melipat dan “kami” yang berarti kertas.
Di Jepang, origami telah menjadi bagian dari tradisi sejak abad ke-17 dan terus berkembang hingga menjadi bentuk seni yang digemari masyarakat dunia.
BACA JUGA:Pesona Kain Palembang : Warisan Tekstil Nusantara yang Tetap Bersinar di Era Modern
BACA JUGA:Anggur Muscat, Si Manis Aromatik dengan Sejarah Panjang di Dunia Anggur
Dalam praktiknya, origami tidak memerlukan alat khusus.
Hanya selembar kertas yang dapat diubah menjadi berbagai bentuk mulai dari hewan, bunga hingga model geometris.
Kertas origami biasanya berbentuk persegi dengan motif berwarna-warni yang memudahkan proses pelipatan sekaligus memberikan hasil yang lebih menarik.
Tidak hanya sekadar aktivitas seni, origami juga memiliki manfaat edukatif.
BACA JUGA:Keberagaman Budaya Indonesia, Warisan Tak Ternilai yang Terus Hidup di Tengah Modernisasi
BACA JUGA:Asal Usul Kue Cenil, Camilan Tradisional Warna-Warni dari Jawa yang Melegenda
Untuk anak-anak, origami membantu melatih kemampuan motorik halus, kreativitas serta konsentrasi.
Sementara bagi orang dewasa, seni melipat kertas ini sering digunakan sebagai aktivitas relaksasi untuk meredakan stres.
Beberapa sekolah dan taman kanak-kanak bahkan memasukkan origami sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran karena dinilai mampu merangsang kemampuan berpikir dan ketelitian siswa.
Di era modern, popularitas origami semakin meningkat berkat media sosial.
BACA JUGA:Asal Muasal Kue Lupis, Camilan Tradisional yang Tetap Lestari di Tengah Modernitas