Karantina Sumsel Tawarkan Inovasi Komoditas Unggulan

Ketua Balai Karantina Sumsel Sri Endah Ekandari saat paparan saat rakot di Pemprov Sumsel.-Foto: Istimewa-
KORANPALPOS.COM - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) berkolaborasi dengan OPD Sumatera Selatan melalui program Go Ekspor Barantin menuju Smart Ekspor Sumatera Selatan.
Program ini menawarkan inovasi berbasis digital untuk pengawasan pelaku usaha terhadap pemenuhan persyaratan teknis ekspor maupun domestik komoditas unggulan Sumatera Selatan, yang dipersyaratkan OPD yang tertelusur dan terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Hal ini mengemuka dalam rapat koordinasi yang dipimpin Asisten II Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Basyarudin Akhmad, didampingi TGUPP, serta diikuti berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Dinas Perkebunan Prov. Sumsel, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Koperasi dan UMKM, Bank Indonesia Sumsel, OJK Sumsel-Babel, eksportir, hingga Universitas Multi Data Palembang (MDP).
BACA JUGA:Lembaga Dakwah Islam Indonesia Bekali Anggota Wawasan Kebangsaan
BACA JUGA:Jembatan Ampera Berwarna Biru, Peringati Hari Bahasa Isyarat Internasional
Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari, menyampaikan bahwa salah satu kunci menuju Smart Ekspor adalah penerapan sistem ketertelusuran berbasis teknologi.
“Kami menginisiasi inovasi digitalisasi ketertelusuran terintegrasi dapat dibangun di Provinsi Sumatera Selatan. Sehingga setiap komoditas bisa dilacak asal-usulnya sampai ke petani. Dengan begitu, kopi, kelapa, gula aren, dan komoditas unggulan lainnya dari Sumsel memiliki identitas yang jelas dan semakin dipercaya pasar global. Selain itu memudahkan kami dalam berkoordinasi jika terjadi penolakan di negara tujuan maupun ketika tidak memenuhi persyaratan negara tujuan," jelasnya.
Asisten II Basyaruddin Akhmad menekankan bahwa Sumsel memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan yang harus dioptimalkan secara berkelanjutan.
BACA JUGA:Atap SMPN 39 Gandus Ambruk Diterjang Angin Puting Beliung
BACA JUGA:Bapenda Palembang Turunkan Mobil Kas Keliling untuk Optimalkan Penerimaan PBB
“Kita tidak boleh hanya mengejar kuantitas ekspor. Mutu produk harus dijaga, karena yang kita hadapi adalah pasar internasional dengan standar ketat. Produk Sumsel harus mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Dalam diskusi, OJK Sumsel-Babel dan Bank Indonesia Sumsel juga menyoroti aspek pembiayaan dan pemberdayaan UMKM sebagai pilar penting dalam mendukung keberlanjutan ekspor.
Sementara itu, Dinas teknis menekankan perlunya sinergi di hulu dan hilir, termasuk penerapan Good Agriculture Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP), dan Good Manufacturing Practices (GMP) untuk memperkuat daya saing produk.
BACA JUGA:KAI Divre III Lakukan Perawatan Jembatan Demi Kelancaran Perjalanan