Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus siap siaga untuk menanggapi segala kemungkinan bencana akibat cuaca ekstrem.
Sektor pendidikan juga perlu memperhatikan prakiraan cuaca ini.
Sekolah-sekolah di daerah yang diprediksi akan mengalami cuaca buruk perlu mempertimbangkan kebijakan terkait kegiatan di luar ruangan.
Dalam beberapa kasus, bisa jadi perlu adanya penyesuaian jadwal atau kegiatan untuk memastikan keselamatan siswa.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga harus ditingkatkan.
Pengelolaan sampah yang baik dan tidak membuang sampah sembarangan sangat penting untuk mencegah tersumbatnya saluran air yang bisa menyebabkan banjir.
Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan akan sangat membantu dalam mengurangi risiko bencana.
Selain itu, masyarakat perlu terus memantau informasi terkini mengenai prakiraan cuaca dari BMKG melalui berbagai saluran yang tersedia seperti website resmi, aplikasi mobile, dan media sosial.
Informasi yang cepat dan akurat sangat membantu masyarakat untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Perubahan iklim global juga memiliki pengaruh signifikan terhadap pola cuaca di Indonesia.
Fenomena seperti La Nina dan El Nino dapat menyebabkan peningkatan curah hujan atau kekeringan di berbagai wilayah.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai perubahan iklim dan mitigasi dampaknya sangat penting.
BMKG sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam memonitoring dan memberikan informasi mengenai cuaca dan iklim di Indonesia terus berupaya meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi fokus utama untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.
Peringatan dini dari BMKG mengenai potensi hujan ringan hingga lebat di berbagai kota besar di Indonesia harus dijadikan acuan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri.
Dengan langkah antisipatif yang tepat, dampak negatif dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.