MUARAENIM - Cuaca buruk dengan angin kencang dan petir melanda wilayah Muara Enim.
Peristiwa tersebut menelan korban jiwa.
Syamsul Bahri (66), seorang warga kampung III Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujanmas, menjadi korban petir yang tidak hanya membuatnya meninggal dunia.
BACA JUGA:Dua Komplotan Begal di Banyuasin Tertangkap, Keliling hingga Malam Cari Mangsa
BACA JUGA:Gudang BBM Ilegal di Lawang Wetan Digerebek Polisi
Tetapi juga mengakibatkan kebakaran di gubug tempat tinggalnya.
Parsiah (58), istri korban, yang menjadi saksi mata kejadian tersebut, mengungkapkan bahwa keseharian mereka seringkali menghabiskan waktu di sawah yang terletak di kampung I Desa Tanjung Raman.
"Biasanya, kami pergi ke sawah setelah subuh, tapi kali ini kami hanya membersihkan dan merawat tiga pohon sawit di lahan sawah," katanya.
BACA JUGA:Ciloko ! Residivis Ngiler Istri Teman Sendiri
BACA JUGA:Oknum ASN Muba Diamankan Polisi, Ini Kasusnya
Hal yang mengejutkan adalah bahwa pada hari itu, suaminya tiba-tiba sangat bersiap-siap untuk pergi ke sawah, meskipun biasanya tidak melakukannya.
"Kami pergi ke sawah sekitar setengah tujuh pagi, dan biasanya pulang setelah Ashar, tetapi kali ini, karena kami hanya membersihkan, kami pulang setelah Zuhur," jelas Parsiah.
Menurut Parsiah, suaminya sebenarnya sudah siap untuk pulang sekitar pukul 15.00 WIB, tetapi dia ingin menyelesaikan azan terlebih dahulu.
BACA JUGA:Dugaan Penculikan 3 Petani di Banyuasin oleh Oknum Pegawai Perkebunan Sawit Menyulut Protes Warga
BACA JUGA:9 Bulan Masuk DPO, Pelaku Jambret di Prabumulih Diringkus Tim Elang Muara