Dugaan Penculikan 3 Petani di Banyuasin oleh Oknum Pegawai Perkebunan Sawit Menyulut Protes Warga
--
BANYUASIN - Tiga petani asal Upang Induk, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, Sumatera Selatan, diduga menjadi korban penculikan oleh sekelompok oknum pegawai perusahaan perkebunan sawit.
Kasus ini mencuat setelah tiga istri korban melaporkan peristiwa tersebut ke aparat kepolisian pada Sabtu, 4 November 2023.
Ketiga petani yang diduga diculik adalah Heriyanto, seorang warga Jalur 6 Desa Enggal Rejo, Kecamatan Air Saleh Banyuasin, serta Amiruddin dan Fatnoh, keduanya merupakan warga Desa Upang Induk, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin.
Mereka diduga diculik secara paksa oleh sekelompok orang yang disinyalir merupakan oknum karyawan sebuah perusahaan perkebunan sawit.
Peristiwa penculikan ini terjadi pada Jumat, 3 November 2023, sekitar pukul 14.00 WIB di Desa Upang Induk, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin.
Menurut keterangan istri salah satu korban, Nurmin, ketiga petani sedang bekerja di sawah mereka seperti biasa ketika mereka tiba-tiba dihadang oleh lebih dari 30 orang yang berasal dari perusahaan perkebunan sawit.
Kelompok tersebut secara paksa membawa Heriyanto dan dua temannya ke dalam sebuah mobil.
Nurmin menjelaskan, seperti biasa dia dari rumah datang ke pondok untuk menggarap sawah. Tapi langsung didatangi oleh orang banyak dari perusahaan.
Mereka lalu memaksa suami dan dua temannya masuk ke dalam mobil.
Nurmin juga menambahkan bahwa kelompok tersebut datang membawa mobil dan motor, dan saat suaminya dibawa masuk ke dalam mobil, dia hanya merasa ketakutan dan tidak bisa berbuat banyak.
Terkait dengan motif penculikan, Nurmin dan ketiga istri korban tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab suami dan dua temannya diculik oleh puluhan orang tersebut.
Mereka hanya menjalankan aktivitas pertanian sebagai mata pencaharian mereka, tetapi perusahaan perkebunan selalu melarang mereka untuk bersawah di lahan tersebut.
Ketua Gapoktan Bina Tani, Juanda (51), mengkonfirmasi bahwa tiga petani yang diduga diculik oleh pihak perusahaan adalah anggotanya.
Menurut Juanda, kelompok yang melakukan penculikan ini berusaha merampas tanah anggotanya dan melarang mereka untuk bersawah di lahan yang mereka klaim sebagai milik mereka.