KORANPALPOS.COM – Aksi balap liar kembali marak di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan selama bulan Ramadhan.
Kegiatan ilegal ini kerap terjadi menjelang waktu magrib dan usai sahur, menjadi fenomena klasik yang terus berulang setiap tahunnya.
Selain mengganggu ketertiban umum, balap liar juga meningkatkan risiko kecelakaan dan menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Balap liar di bulan Ramadhan bukan hal baru di Sumsel. Dari pantauan Palpos, sejumlah titik strategis seperti di Kota Palembang Jalan Soekarno-Hatta Palembang, kawasan Jakabaring, di Kecamatan Jakabaring, Kertapati Sungki hingga menuju Wilayah Ogan Ilir, SU I Muhammadiyah Jalan A Yani menuju Kecamatan Plaju.
BACA JUGA:Film 'Menuju Pelaminan' Tampilkan Budaya Nusantara dan Promosikan Pariwisata Indonesia
BACA JUGA:Kisruh BBM Oplosan : YLKI Desak Audit Transparan !
Selain itu, aksi balap liar juga kerab terjadi Ogan Ilir, Banyuasin, OKU dan Kota Prabumulih.
Dimana para pelaku memanfaatkan jalanan yang relatif sepi saat menjelang berbuka puasa atau setelah sahur untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Rahmat, salah seorang warga Alang-alang Lebar Daun mengungkapkan keresahannya terhadap aksi ini. “Setiap tahun selalu ada balap liar di bulan puasa.
Suara knalpot bising menjelang magrib sangat mengganggu, apalagi kalau terjadi kecelakaan,” ujarnya, Minggu (2/3).
BACA JUGA:Mudik Lebaran 2025 Lebih Hemat! Pemerintah Berikan Diskon Tarif Tol 20 Persen
BACA JUGA:Diskon Listrik Berakhir : Tarif PLN Kembali Normal per Maret 2025, Berikut Harga Tarif Baru !
Di sisi lain, para pelaku balap liar mayoritas merupakan remaja yang menganggap kegiatan ini sebagai hiburan sekaligus ajang uji nyali.
Beberapa di antaranya bahkan bertaruh dalam jumlah besar.
Disisi lain, pihak kepolisian juga telah berupaya melakukan patroli dan razia untuk membubarkan aksi balap liar.