Mereka berhadapan langsung dengan LSI Denny JA, konsultan politik yang mendukung pasangan Lucianty-Syafaruddin.
Hasilnya, strategi FIXPOLL terbukti lebih unggul, dengan Toha-Rohman menang telak 62% dibandingkan 38% suara yang diraih lawannya.
Ketua DPC Partai Demokrat, Jepri Yansyah, melihat kemenangan Haji Toha Tohet sebagai momentum kesadaran politik baru di masyarakat Muba.
Menurutnya, figur sederhana dengan program yang realistis lebih mampu menarik perhatian masyarakat dibandingkan janji-janji besar tanpa dasar yang jelas.
“Pilkada kali ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih pemimpin yang dekat dengan mereka, memahami kebutuhan mereka, dan mampu memberikan solusi konkret,” ujar Jepri.
Kemenangan Haji Toha Tohet di Pilkada Muba 2024 memberikan banyak pelajaran berharga.
Pertama, politik adalah arena yang penuh dinamika, di mana kekuatan besar tidak selalu menjadi penentu kemenangan.
Kedua, kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat adalah nilai tambah yang sulit ditandingi oleh pencitraan semata.
Ketiga, keberanian untuk menghadapi tekanan dan tantangan adalah kunci sukses.
Haji Toha tidak hanya melawan kekuatan politik besar, tetapi juga stigma bahwa ia bukanlah lawan yang sepadan bagi Lucianty.
Namun, ia membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, dukungan masyarakat, dan kerja keras, tidak ada hal yang mustahil.
Kemenangan ini menjadi awal dari perjalanan baru bagi Muba.
Harapan masyarakat kini berada di pundak Haji Toha Tohet dan Rohman untuk membawa perubahan nyata.
Program-program yang mereka janjikan diharapkan dapat direalisasikan, mulai dari peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga pembangunan sumber daya manusia yang lebih baik.
Haji Toha Tohet kini tidak hanya dikenal sebagai tokoh fenomenal di Muba, tetapi juga simbol dari keberanian, ketekunan, dan harapan.
Dengan semangat yang sama, ia diharapkan dapat mewujudkan Muba sebagai daerah yang maju dan sejahtera.