KORANPALPOS.COM – Ikan belida (Chitala lopis) merupakan ikan air tawar asli Indonesia yang hidup di sungai-sungai besar dan daerah rawa di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
Spesies ini memiliki nilai ekonomi tinggi karena dagingnya yang gurih dan kaya akan lemak, protein, dan vitamin A.
Tak heran, ikan belida menjadi bahan baku utama untuk berbagai makanan khas Sumatra Selatan, seperti pempek dan kerupuk kemplang.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Muara Enim : Kabupaten Terkaya di Sumatera Selatan dengan Sejarah Panjang !
Sayangnya, keberadaan ikan ini semakin terancam akibat penangkapan berlebihan dan kerusakan habitat, sehingga populasinya menurun drastis.
Di Sumatra Selatan, ikan belida bukan hanya sekadar komoditas.
Hewan ini telah menjadi simbol budaya dan sejarah bagi masyarakat lokal.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Sungai Lematang : Ikon Alam dan Identitas Budaya Masyarakat Lahat !
BACA JUGA:Asal Usul dan Nama 9 Anak Sungai Musi : Kekayaan Alam dan Budaya Sumatera Selatan !
Patung ikan belida bahkan berdiri kokoh di Plaza Benteng Kuto Besak, Palembang, yang tingginya mencapai 6 meter dan panjang 12 meter.
Sebagai maskot daerah, ikan ini bukan hanya menjadi ikon Palembang, tapi juga menggambarkan kearifan lokal dalam menjaga keberlangsungan sumber daya alam.
Ikan belida merupakan salah satu spesies purba yang termasuk dalam keluarga Notopteridae, yang juga dikenal sebagai ikan berpunggung pisau.
BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Gunung Seminung : Perjalanan Masyarakat Lampung dari Zaman Nabi Nuh !