Asal Usul dan Sejarah Muara Enim : Kabupaten Terkaya di Sumatera Selatan dengan Sejarah Panjang !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Rabu , 30 Oct 2024 - 12:24

Muaraenim merupakan salah satu kabupaten terkaya di Sumatera Selatan memiliki sejarah panjang dan kekayaan alam luar biasa-Foto : Dokumen Palpos-

KORANPALPOS.COM - Kabupaten Muara Enim, yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, tidak hanya dikenal sebagai daerah dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di provinsi tersebut.

Tetapi juga sebagai wilayah dengan sejarah panjang dan kekayaan budaya yang terus dipelihara.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, Kabupaten Muara Enim memiliki PDRB sebesar Rp181.352,59 miliar, menjadikannya salah satu wilayah paling kaya dan potensial dalam segi ekonomi di Sumatera Selatan.

Kekayaan ini didukung oleh sektor-sektor vital seperti pertambangan, perkebunan, dan pariwisata.

Sejarah Kabupaten Muara Enim tidak lepas dari perjalanan panjang dan perubahan administrasi sejak masa penjajahan hingga kemerdekaan.

Pada masa Hindia Belanda, wilayah ini terdiri dari beberapa marga yang tersebar di sepanjang Sungai Enim dan Sungai Lematang.

Masing-masing marga dipimpin oleh seorang kepala pemerintahan yang disebut Pasirah yang menjalankan pemerintahan lokal dan menjaga adat istiadat masyarakat setempat.

Saat pendudukan Jepang, marga-marga ini diintegrasikan menjadi dua kewedanaan, yaitu Kewedanaan Lematang Ogan Tengah dan Kewedanaan Lematang Ilir.

Pasca-kemerdekaan, kedua kewedanaan ini akhirnya disatukan menjadi Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah (LIOT) dengan pusat pemerintahan di Muara Enim.

asal usul dan sejarah muara enim : kabupaten terkaya di sumatera selatan dengan sejarah panjang !                             koranpalpos.com - kabupaten muara enim, yang terletak di provinsi sumatera selatan, tidak hanya dikenal sebagai daerah dengan produk domestik regional bruto (pdrb) terbesar di provinsi tersebut.
tetapi juga sebagai wilayah dengan sejarah panjang dan kekayaan budaya yang terus dipelihara.
berdasarkan data dari badan pusat statistik (bps) sumatera selatan, kabupaten muara enim memiliki pdrb sebesar rp181.352,59 miliar, menjadikannya salah satu wilayah paling kaya dan potensial dalam segi ekonomi di sumatera selatan.
baca juga:asal usul dan legenda sungai ogan di sumatera selatan : kisah si pahit lidah dan putri dayang merindu !
baca juga:asal usul dan sejarah sungai lematang : ikon alam dan identitas budaya masyarakat lahat !
kekayaan ini didukung oleh sektor-sektor vital seperti pertambangan, perkebunan, dan pariwisata.
sejarah kabupaten muara enim tidak lepas dari perjalanan panjang dan perubahan administrasi sejak masa penjajahan hingga kemerdekaan.
pada masa hindia belanda, wilayah ini terdiri dari beberapa marga yang tersebar di sepanjang sungai enim dan sungai lematang.
baca juga:asal usul dan nama 9 anak sungai musi : kekayaan alam dan budaya sumatera selatan !
baca juga:asal usul dan legenda gunung seminung : perjalanan masyarakat lampung dari zaman nabi nuh !
masing-masing marga dipimpin oleh seorang kepala pemerintahan yang disebut pasirah yang menjalankan pemerintahan lokal dan menjaga adat istiadat masyarakat setempat.
saat pendudukan jepang, marga-marga ini diintegrasikan menjadi dua kewedanaan, yaitu kewedanaan lematang ogan tengah dan kewedanaan lematang ilir.
pasca-kemerdekaan, kedua kewedanaan ini akhirnya disatukan menjadi kabupaten lematang ilir ogan tengah (liot) dengan pusat pemerintahan di muara enim.
baca juga:asal usul dan sejarah buah matoa : keunikan dan keistimewaan buah asli papua dan maluku yang kaya manfaat !
baca juga:asal usul dan sejarah nenek moyang orang sumatera selatan : potret nkri kecil dengan keanekaragaman budaya ! 
keputusan ini diambil pada sidang dewan keresidenan palembang pada tanggal 20 november 1946, yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten muara enim.
sejak tahun 1972, nama kabupaten liot secara resmi diubah menjadi kabupaten muara enim, nama yang digunakan hingga saat ini.
muara enim bukan hanya memiliki sejarah panjang dalam administrasi, tetapi juga kisah-kisah menarik dari zaman dahulu yang menceritakan asal-usul dan perkembangan komunitas di wilayah ini.
baca juga:asal usul dan sejarah rumah panggung di sumatera selatan : warisan budaya dan simbol kehidupan !
baca juga:perbandingan prabumulih dan lubuklinggau : kota migas vs kota perdagangan di sumatera selatan !
pada masa lampau, di nusantara tumbuh kerajaan-kerajaan besar dan kecil yang menganut hukum rimba—siapa yang kuat, dia yang berkuasa.
orang-orang yang merasa tertindas atau tidak ingin diperintah dengan sewenang-wenang memilih untuk mengembara.
mereka meninggalkan kampung halaman mereka, dan membentuk kelompok-kelompok kecil yang kelak berkembang menjadi beberapa suku.
dalam perjalanan panjang, mereka menyusuri lautan, sungai, dan daratan, termasuk sungai musi, hingga tiba di kawasan sungai ogan dan sungai lematang.
mereka yang berasal dari suku jawa dan melayu menetap dan mendirikan kesultanan-kesultanan kecil di sekitar aliran sungai tersebut, termasuk kesultanan palembang.
pada suatu ketika, rombongan pengembara ini berhenti di muara sungai lematang dan sungai enim.
karena merasa bingung untuk menentukan arah perjalanan selanjutnya, mereka memutuskan untuk beristirahat di tempat tersebut.
malam harinya, beberapa orang di antara mereka mendapat firasat bahwa lokasi itu menjanjikan kehidupan baru.
keesokan harinya, mereka mulai menjelajahi wilayah sekitar dan menemukan bahwa daerah tersebut subur, dialiri dua sungai besar, dan memiliki potensi sebagai tempat tinggal yang baru.
keputusan pun diambil untuk menetap, dan tempat tersebut kemudian dinamai karang enim.
seiring berjalannya waktu, nama ini berubah menjadi muara enim, yang mencerminkan muara dari sungai enim yang mengalir ke sungai lematang.
seiring dengan semakin banyaknya pendatang, pemukiman di muara enim pun semakin berkembang.
penduduk yang berasal dari berbagai latar belakang ini bersepakat untuk membentuk sebuah komunitas yang rukun dan saling membantu.
salah satu bentuk pemukiman pertama yang terbentuk adalah tambelang patang puluh bubung (tppb), atau rumah dengan empat puluh bubungan.
tppb merupakan pemukiman yang terdiri dari empat puluh rumah yang dibangun berdekatan, mencerminkan ikatan persaudaraan dan kerja sama antarwarga.
nama tambelang patang puluh bubung berasal dari bahasa jawa, sementara bahasa melayu digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat muara enim.
komunitas yang awalnya terdiri dari empat puluh rumah ini terus tumbuh dan berkembang, dan semangat gotong royong serta kebersamaan menjadi ciri khas masyarakat muara enim yang diwariskan hingga kini.
sebagai kabupaten dengan pdrb terbesar di sumatera selatan, muara enim memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
sektor pertambangan menjadi salah satu sumber utama pendapatan daerah ini, dengan berbagai perusahaan besar yang beroperasi di wilayah tersebut.
selain itu, perkebunan kelapa sawit dan karet juga menjadi sektor yang penting bagi perekonomian muara enim, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
sektor pariwisata juga semakin dikembangkan oleh pemerintah setempat untuk menarik lebih banyak pengunjung.
muara enim memiliki berbagai destinasi wisata alam yang menarik, seperti air terjun, pegunungan, dan sungai yang indah.
potensi alam ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sumatera selatan dan merasakan kearifan lokal masyarakat muara enim.
di tengah perkembangan modernisasi, masyarakat muara enim tetap mempertahankan warisan budaya yang kaya.
banyak tradisi yang terus dipelihara, termasuk upacara adat, tarian, dan musik tradisional.
budaya gotong royong dan semangat kekeluargaan menjadi fondasi utama dalam kehidupan sosial masyarakat.
hal ini tampak dalam berbagai acara adat dan perayaan yang diselenggarakan secara bersama-sama, di mana seluruh masyarakat turut berpartisipasi.
bahasa melayu masih menjadi bahasa yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat setempat, meskipun dalam beberapa konteks formal atau pendidikan, bahasa indonesia digunakan.
selain itu, pengaruh budaya jawa masih terlihat dalam beberapa tradisi dan sistem sosial masyarakat muara enim, sebagai hasil dari perpaduan budaya yang terjadi sejak masa pendirian kabupaten ini.
meskipun demikian, modernisasi dan perkembangan ekonomi membawa tantangan bagi masyarakat muara enim.
banyak generasi muda yang mulai terpengaruh oleh budaya luar dan beralih ke gaya hidup modern.
hal ini menjadi perhatian pemerintah dan tokoh masyarakat setempat yang ingin menjaga identitas budaya lokal.
berbagai program pelestarian budaya dijalankan, seperti pengajaran bahasa daerah di sekolah-sekolah dan pelatihan kesenian tradisional untuk anak-anak muda.
selain itu, kegiatan festival budaya juga rutin diselenggarakan untuk mempromosikan kekayaan budaya muara enim dan memperkenalkan tradisi kepada generasi muda.
pemerintah daerah bersama para tokoh masyarakat terus berupaya agar nilai-nilai tradisional ini tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
dengan sejarah panjang yang meliputi berbagai periode, mulai dari zaman kerajaan, masa penjajahan, hingga kemerdekaan, kabupaten muara enim telah menjadi wilayah yang kaya akan nilai sejarah dan budaya.
keberhasilan muara enim dalam mencapai pdrb tertinggi di sumatera selatan menunjukkan potensi ekonomi yang besar, sementara keberhasilan masyarakat dalam mempertahankan budaya menunjukkan kekuatan identitas dan kebersamaan yang kokoh.
kabupaten muara enim tidak hanya dikenal sebagai wilayah kaya secara ekonomi, tetapi juga sebagai tempat di mana sejarah, budaya, dan tradisi hidup berdampingan dengan perkembangan modern.
bagi masyarakat muara enim, tanah ini merupakan simbol kejayaan masa lalu yang diwariskan kepada generasi sekarang dan menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan melestarikannya bagi masa depan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 22 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan