Asal Usul dan Sejarah Muara Enim : Kabupaten Terkaya di Sumatera Selatan dengan Sejarah Panjang !
Muaraenim merupakan salah satu kabupaten terkaya di Sumatera Selatan memiliki sejarah panjang dan kekayaan alam luar biasa-Foto : Dokumen Palpos-
Keputusan ini diambil pada Sidang Dewan Keresidenan Palembang pada tanggal 20 November 1946, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Muara Enim.
Sejak tahun 1972, nama Kabupaten LIOT secara resmi diubah menjadi Kabupaten Muara Enim, nama yang digunakan hingga saat ini.
Muara Enim bukan hanya memiliki sejarah panjang dalam administrasi, tetapi juga kisah-kisah menarik dari zaman dahulu yang menceritakan asal-usul dan perkembangan komunitas di wilayah ini.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Rumah Panggung di Sumatera Selatan : Warisan Budaya dan Simbol Kehidupan !
BACA JUGA:Perbandingan Prabumulih dan Lubuklinggau : Kota Migas vs Kota Perdagangan di Sumatera Selatan !
Pada masa lampau, di Nusantara tumbuh kerajaan-kerajaan besar dan kecil yang menganut hukum rimba—siapa yang kuat, dia yang berkuasa.
Orang-orang yang merasa tertindas atau tidak ingin diperintah dengan sewenang-wenang memilih untuk mengembara.
Mereka meninggalkan kampung halaman mereka, dan membentuk kelompok-kelompok kecil yang kelak berkembang menjadi beberapa suku.
Dalam perjalanan panjang, mereka menyusuri lautan, sungai, dan daratan, termasuk Sungai Musi, hingga tiba di kawasan Sungai Ogan dan Sungai Lematang.
Mereka yang berasal dari suku Jawa dan Melayu menetap dan mendirikan kesultanan-kesultanan kecil di sekitar aliran sungai tersebut, termasuk Kesultanan Palembang.
Pada suatu ketika, rombongan pengembara ini berhenti di muara Sungai Lematang dan Sungai Enim.
Karena merasa bingung untuk menentukan arah perjalanan selanjutnya, mereka memutuskan untuk beristirahat di tempat tersebut.
Malam harinya, beberapa orang di antara mereka mendapat firasat bahwa lokasi itu menjanjikan kehidupan baru.
Keesokan harinya, mereka mulai menjelajahi wilayah sekitar dan menemukan bahwa daerah tersebut subur, dialiri dua sungai besar, dan memiliki potensi sebagai tempat tinggal yang baru.