Asal Usul dan Sejarah Tanjung Sakti Sumatera Selatan : Batu Tiang Enam dan Legenda Nik Tuan Junjungan Sakti !

Jumat 18 Oct 2024 - 15:01 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Batu Tiang Enam di Desa Pajar Bulan

Tanjung Sakti, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, ternyata menyimpan berbagai kekayaan budaya dan sejarah yang unik.

Berada di Provinsi Sumatera Selatan yang beribukota Palembang, Tanjung Sakti menjadi pusat perhatian berkat berbagai situs bersejarahnya, salah satunya adalah Batu Tiang Enam yang terletak di Desa Pajar Bulan.

Situs bersejarah ini menawarkan keindahan dan misteri masa lalu yang memikat bagi para pecinta sejarah dan budaya.

Batu Tiang Enam merupakan salah satu cagar budaya yang tersimpan di Tanjung Sakti.

Lokasinya berada di belakang permukiman warga, tepat di samping Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.

Menariknya, situs ini hanya berjarak 50 meter dari jalan utama yang juga berada di seberang pendopo rumah dinas Camat Tanjung Sakti Pumi, memudahkan akses bagi siapa saja yang ingin mengunjunginya.

Legenda NIK TUAN JUNJUNGAN SAKTI

Menurut cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi, Batu Tiang Enam disusun oleh seorang tokoh bernama Nik Tuan Junjungan Sakti, yang dianggap sebagai sosok pertama yang datang dan menetap di wilayah tersebut.

Kisah ini juga berkaitan erat dengan asal usul nama Tanjung Sakti, yang dipercaya merupakan daerah bekas letusan sebuah gunung besar.

Letusan gunung ini meninggalkan lekungan yang kemudian diisi oleh air, dan ketika air surut, terbentuklah daratan yang kini menjadi beberapa desa, seperti Sindang Panjang, Gunung Kembang, Pagar Agung, Masam Bulau, dan Pajar Bulan.

Di antara daratan-daratan ini, Desa Pajar Bulan menempati posisi penting sebagai lokasi situs bersejarah Batu Tiang Enam.

Situs ini dinamakan demikian karena terdapat enam buah batu besar yang tersusun rapi, dengan formasi tiga berjejer dan tiga lainnya berada di belakangnya.

Keenam batu ini memiliki tinggi sekitar 90 hingga 100 cm dengan diameter mencapai 100 cm, memberikan kesan megah dan misterius bagi siapa saja yang melihatnya.

Batu-batu ini juga telah dipenuhi oleh lumut, menambah nuansa alami dan kuno pada situs tersebut.

Situs Batu Tiang Enam menempati lahan seluas 8 x 8 meter, dan masing-masing batu diperkirakan memiliki berat sekitar 2 ton.

Kategori :