MPR Soroti Standar Konstruksi Usai Tragedi Al Khoziny

Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat mengunjungi Gedung BPK RI, Jakarta, Selasa (7/10/2025).-Foto: Antara-
JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani, menegaskan bahwa peristiwa ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, harus menjadi peringatan keras bagi semua pihak tentang pentingnya penerapan standar konstruksi bangunan.
Menurut Muzani, keselamatan dan keamanan penghuni bangunan, terutama di lembaga pendidikan, tidak bisa diabaikan.
Ia menekankan bahwa penerapan standar teknis konstruksi seharusnya menjadi kewajiban, baik untuk lembaga pendidikan keagamaan maupun non-keagamaan.
BACA JUGA:Komisi II DPR Siap Bahas RUU Pemilu di 2026
BACA JUGA:RI–Thailand Perkuat Kemitraan Strategis Kawasan
“Musibah di Ponpes Al Khoziny merupakan pelajaran berharga. Kita semua harus memastikan bahwa bangunan tempat belajar generasi muda memiliki struktur yang kuat dan aman,” ujar Muzani setelah menghadiri pertemuan antara MPR RI dan BPK RI di Jakarta, Selasa (7/10).
Ia menyampaikan rasa duka cita mendalam atas banyaknya korban jiwa yang meninggal akibat runtuhnya bangunan mushala di pondok pesantren tersebut.
Muzani berharap keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan berat ini.
BACA JUGA:Prabowo Perintahkan Semua Dapur Makan Bergizi Gratis Dilengkapi Alat Sterilisasi dan Filter Air
BACA JUGA:Wapres Gibran: Selamat Jalan Karlinah Djaja
“Saya sangat berduka atas tragedi ini. Mudah-mudahan para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Muzani mendukung langkah aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab runtuhnya bangunan.
Ia berharap hasil penyelidikan nanti dapat menjadi pedoman penting agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
BACA JUGA:IKN Siapkan 62,9 Hektare untuk Kawasan Diplomatik Internasional