Siap Jadi Pemain Global, BSI Perluas Inklusi Melalui Inovasi Digital

Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam forum internasional BI-IILM-IFSB-IsDB Joint High-Level Seminar & Investor Forum yang berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta-Foto: Ist-

PALPOS - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memaparkan strategi digital BSI dalam menjawab pergeseran preferensi nasabah dalam menggarap potensi besar pasar keuangan syariah di Indonesia.

Paparan tersebut disampaikan dalam forum internasional BI-IILM-IFSB-IsDB Joint High-Level Seminar & Investor Forum yang berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta.

Acara yang mengangkat tema “Enhancing Resilience and Innovation in Liquidity Management for Islamic Financial Services Industry” ini dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo,  Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti, para pemimpin dan pakar keuangan syariah global termasuk Sekjen IFSB Ghiat Shabsigh.

BACA JUGA:PLN Buka Loker bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia

BACA JUGA:Pemerintah Jaga Tarif Listrik Terjangkau Sepanjang 2025

Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan "Indonesia saat ini bukan hanya negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tetapi juga menjadi kontributor terbesar kedua aset perbankan syariah di Asia-Pasifik, yakni 13%,” ujarnya.

Namun, fenomena yang terjadi bahwa selama lebih dari 10 tahun, penetrasi market  share industri perbankan syariah Indonesia relatif stagnan dibawah 5%.

Kehadiran BSI sejak 2021 lalu membuktikan bahwa dengan adanya bank syariah dengan aset yang besar mampu mendorong peningkatan penetrasi pasar keuangan syariah meningkat 7-8%. 

BACA JUGA:PLN Dukung Program Srikandi Movement KWT

BACA JUGA:PLN Perkuat Sinergi Bersama DPR RI dan Kementrian ESDM

Anggoro menambahkan, peningkatan ini juga didukung perubahan perilaku masyarakat yang semakin rasional.

Riset menunjukkan segmen nasabah "Universalist" dan "Rationalist", yang memilih bank syariah berdasarkan keunggulan fungsional dan manfaat produk, telah meningkat dari 46,2% pada 2014 menjadi 59,1% pada 2024.

Pergeseran ini adalah sinyal kuat bahwa nasabah kini menuntut layanan syariah yang kompetitif dan modern.

BACA JUGA:PLN Dukung Pengelolaan Pertanian Modern

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan