Siput merupakan sumber protein yang tinggi dan rendah lemak, sehingga cocok dikonsumsi oleh mereka yang menjalani diet tinggi protein.
Siput juga mengandung zat besi, kalsium, dan fosfor yang baik untuk kesehatan tulang serta pembentukan sel darah merah.
Tak hanya itu, bumbu-bumbu yang digunakan dalam gulai siput, seperti kunyit, lengkuas, dan serai, juga dikenal memiliki manfaat kesehatan.
Kunyit, misalnya, mengandung kurkumin yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan.
Sementara itu, serai dan lengkuas dikenal dapat membantu meningkatkan sistem pencernaan dan mencegah berbagai penyakit.
Meskipun gulai siput merupakan hidangan tradisional yang kaya akan rasa dan manfaat, keberadaannya mulai terancam oleh perubahan gaya hidup masyarakat modern yang cenderung lebih memilih makanan cepat saji.
Di beberapa daerah, hidangan ini sudah mulai jarang ditemui di pasar-pasar atau warung makan.
Oleh karena itu, upaya pelestarian kuliner tradisional seperti gulai siput perlu dilakukan, baik melalui promosi di media sosial, festival kuliner, maupun memasukkan hidangan ini ke dalam menu restoran.
Banyak pihak yang mulai berupaya memperkenalkan kembali gulai siput kepada generasi muda, salah satunya melalui kegiatan memasak bersama di berbagai acara budaya dan kuliner daerah.
Hal ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat, terutama anak muda, untuk kembali mengenal dan mencintai kuliner-kuliner tradisional yang kaya akan sejarah dan cita rasa seperti gulai siput.
Gulai siput adalah salah satu warisan kuliner Indonesia yang kaya akan rasa, sejarah, dan manfaat gizi.
Meski memerlukan proses persiapan yang sedikit lebih rumit, namun hidangan ini memberikan kenikmatan tersendiri yang sulit dilupakan bagi siapa pun yang mencobanya.
Sebagai bagian dari kekayaan kuliner Nusantara, sudah sepatutnya gulai siput dilestarikan dan diperkenalkan ke generasi muda agar keberadaannya tidak punah dan terus dapat dinikmati oleh masyarakat di masa depan.*