KORANPALPOS.COM- Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah yang paling mulia dalam Islam. Melalui doa, seorang hamba berkomunikasi langsung dengan Allah Ta’ala, memohon rahmat, petunjuk, dan perlindungan dari-Nya.
Namun, tidak jarang kita mendapati diri kita terburu-buru dalam berdoa, berharap agar permohonan kita segera dikabulkan.
Ketika doa kita tidak segera mendapatkan jawaban yang diharapkan, rasa putus asa dan malas berdoa pun bisa muncul.
Padahal, sikap terburu-buru dalam berdoa dan mudah berputus asa adalah sesuatu yang tidak dianjurkan dalam Islam.
BACA JUGA:Menjaga Harmoni Rumah Tangga: Ketaatan Istri dan Hak Suami dalam Perspektif Islam
Kesalahan dalam Tergesa-Gesa Berdoa
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak di antara kita yang mengharapkan doa yang kita panjatkan segera terkabul. Misalnya, ketika kita berdoa memohon kesembuhan, kelancaran rezeki, atau jodoh yang baik, ada keinginan kuat agar Allah segera mengabulkan permintaan tersebut.
Sikap ini adalah bentuk tergesa-gesa dalam berdoa yang sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى
“Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan‘.” (HR. Bukhari, no. 1499 dan Muslim, no. 2735).
Hadis ini mengingatkan kita bahwa doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa. Ketika seseorang merasa bahwa doanya belum terkabul dan mulai meragukan rahmat Allah, ini menunjukkan sikap yang tidak sabar dan cenderung putus asa.
Doa yang Belum Dikabulkan Bukan Berarti Ditolak