Dari pengakuan Antoni, polisi mendapatkan informasi bahwa korban dikubur di dalam coran semen di sebuah toko pakaian.
Korban, yang merupakan karyawan koperasi, dilaporkan hilang saat pamit dari rumah untuk melakukan penagihan terhadap debitur pada 8 Juni 2024.
Karena tidak kunjung pulang ke rumah, pihak keluarga membuat laporan polisi setelah menunggu 1×24 jam.
BACA JUGA:Usut Dugaan Korupsi PMI Palembang : Dua Pejabat Penuhi Panggilan, Mantan Wawako Minta Jadwal Ulang !
BACA JUGA:Bikin Heboh Warga Lubuklinggau, Pemuda Gangguan Jiwa Bakar Rumah Sendiri !
Kevin mengaku di hadapan penyidik bahwa dirinya turut berperan dalam pembunuhan tersebut.
"Saat peristiwa itu terjadi saya bertugas menjerat leher korban pak dengan kabel seling," kata Kevin.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya memukul korban sebanyak lima kali untuk memastikan korban sudah meninggal atau belum.
"Saya lima kali pukul korban, pak. Hal itu saya lakukan untuk mengetahui dia sudah meninggal atau belum," tambah Kevin yang masih berstatus keponakan istri Antoni, pelaku utama.
Ketika ditanya mengenai uang hasil kejahatan, Kevin mengaku hanya mendapatkan uang Rp 1,5 juta.
"Saya diberi Antoni Rp 1,5 juta. Uang ini saya gunakan saat kabur untuk makan dan minum di jalan," jelasnya.
Setelah sempat masuk menjadi daftar pencarian orang (DPO), Kevin alias Kelvin, salah satu pelaku yang turut ikut serta melakukan pembunuhan terhadap Anton Eka Putra, akhirnya menyerahkan diri.
Pelaku yang ikut mengecor jasad korban ini dibawa petugas ke Polrestabes Palembang pada Rabu (10/7/2024) pagi.
Kevin, warga Pasar Maskarebet Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, diamankan petugas di wilayah Empat Lawang, Sumsel pada Selasa (9/7/2024) malam.
Ketika ditemui di ruang penyidik Pidum dan Tekab 134, Kevin juga mengakui bahwa selama melarikan diri, ia bersembunyi di wilayah Empat Lawang, tepatnya di kebun atau di bukit selama tiga minggu.
"Saya melarikan diri di wilayah Empat Lawang. Bersembunyi di pegunungan dan di bukit," kata Kevin.