Tim SAR Gabungan tidak henti-hentinya melakukan pencarian korban dengan menggunakan berbagai peralatan.
BACA JUGA:Penangkapan Pelaku Pembunuhan Berlangsung Dramatis : Anggota Reskrim Polsek Merapi Terluka !
BACA JUGA:Kejadian Menegangkan di Lubuklinggau : Mantan Kepala BKD Muratara Nyaris Kena Bacok Masalah Utang !
Mereka menurunkan satu unit perahu fiber untuk menyusuri Sungai Ogan ke arah hulu.
Kepala Kantor Basarnas Sumsel, Raymond Konstantin, didampingi Kasubsi Operasi, Manca Rahwanto, menjelaskan bahwa Tim SAR Gabungan dibagi menjadi dua SRU (Search and Rescue Unit).
SRU 1 bertugas melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat setempat.
Sedangkan SRU 2 siap melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian dan lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban.
BACA JUGA:Dampak Listrik Padam : Dua Rumah di Palembang Tinggal Puing, Ini Penyebabnya !
BACA JUGA:Kepala BNNK OKI Kecelakaan di Jalan Tol Kayuagung-Palembang : Begini Kondisinya !
Selain itu, informasi mengenai pencarian juga disebarkan kepada masyarakat yang berada di pesisir Sungai Ogan.
Tenggelamnya Nuraini bukanlah satu-satunya insiden yang terjadi di Sungai Ogan.
Sebelumnya, pada Sabtu, 18 Mei 2024, seorang kernet mobil pengangkut telur bernama Asep (29) yang berasal dari Kenten Laut, Palembang, ditemukan mengapung di Sungai Ogan Tanjung Raja sekitar pukul 10.30 WIB.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 16 Mei 2024, sekitar pukul 15.45 WIB.
Saat itu, Asep bersama dua temannya sedang dalam perjalanan pulang ke Palembang setelah berjualan di Komering.
Ketika melintas di Jembatan Kembar Tanjung Raja, Asep mengeluh kepada temannya bahwa badannya panas dan ia ingin mandi di sungai.
Namun, ketika Asep melompat ke sungai, ia terseret arus dan tersedot ke pusaran air, menyebabkan dirinya hilang dan tenggelam.