Nilai Tukar Rupiah Menguat 11 Poin per Senin 3 Juni 2024 : Rp16.242 per Dolar AS !

Senin 03 Jun 2024 - 10:29 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Hal ini memberikan ruang bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, untuk menguat terhadap dolar AS.

Lukman Leong memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Rentang pergerakan ini mencerminkan adanya faktor-faktor yang saling tarik-menarik antara sentimen domestik dan global yang mempengaruhi nilai tukar rupiah.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Terperosok 62 Poin : Rp16.040 per Dolar AS !

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Merosot, Senin 20 Mei 2024 : Rp15.963 per Dolar AS !

Pengumuman inflasi yang sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi bisa memperkuat rupiah lebih lanjut, sementara inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memberikan tekanan pada mata uang domestik.

Di sisi lain, perkembangan data ekonomi global, terutama dari AS, juga akan terus menjadi perhatian utama para investor dalam mengambil keputusan.

Penguatan nilai tukar rupiah memiliki beberapa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Pertama, rupiah yang lebih kuat dapat membantu menekan biaya impor, termasuk bahan baku dan barang modal, yang pada gilirannya bisa mengurangi tekanan inflasi domestik.

Kedua, stabilitas nilai tukar rupiah dapat meningkatkan kepercayaan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, yang dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Namun, penguatan rupiah yang terlalu cepat juga bisa berdampak negatif pada sektor ekspor.

Produk-produk Indonesia menjadi lebih mahal di pasar internasional, yang bisa menurunkan daya saing ekspor.

Oleh karena itu, Bank Indonesia perlu terus memonitor pergerakan nilai tukar dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Dalam menghadapi dinamika nilai tukar, Bank Indonesia memiliki beberapa alat kebijakan untuk menjaga stabilitas rupiah.

Salah satunya adalah melalui intervensi di pasar valuta asing untuk mengendalikan volatilitas nilai tukar.

Selain itu, kebijakan suku bunga dan operasi pasar terbuka juga digunakan untuk mengelola likuiditas dan inflasi.

Kategori :