Kue Kembang Goyang: Camilan Tradisional yang Renyah, Manis, dan Penuh Kenangan

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Rabu , 06 Aug 2025 - 07:10

Kue kembang goyang tradisional yang renyah dan manis, camilan khas Nusantara yang tetap digemari lintas generasi-foto:Istimewa-

KULINER,KORANPALPOS.COM – Indonesia memiliki beragam kekayaan kuliner tradisional yang tak lekang oleh waktu. Salah satu camilan yang hingga kini tetap digemari adalah kue kembang goyang.

Dengan bentuknya yang unik menyerupai bunga mekar dan teksturnya yang renyah, kue ini menjadi favorit saat Lebaran, hajatan, hingga camilan harian di rumah.

Kue kembang goyang merupakan kue tradisional yang berasal dari budaya Melayu, khususnya dikenal luas di daerah Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.

Nama “kembang goyang” diambil dari proses pembuatannya, yaitu dengan menggoyang cetakan berbentuk bunga di atas minyak panas hingga adonan terlepas dan membentuk kue renyah.

Di beberapa daerah, kue ini juga dikenal dengan nama berbeda. Misalnya, di Betawi disebut "kembang goyang", sedangkan di daerah Sumatra sering disebut “kue loyang”.

Meski berbeda penyebutan, bentuk dan cita rasanya tetap serupa.

Bahan utama kue kembang goyang sangat sederhana, yakni:

Tepung beras

Gula pasir

kue kembang goyang: camilan tradisional yang renyah, manis, dan penuh kenangan                            kuliner,koranpalpos.com – indonesia memiliki beragam kekayaan kuliner tradisional yang tak lekang oleh waktu. salah satu camilan yang hingga kini tetap digemari adalah kue kembang goyang.
dengan bentuknya yang unik menyerupai bunga mekar dan teksturnya yang renyah, kue ini menjadi favorit saat lebaran, hajatan, hingga camilan harian di rumah.
kue kembang goyang merupakan kue tradisional yang berasal dari budaya melayu, khususnya dikenal luas di daerah sumatra, kalimantan, dan jawa.
baca juga:sayur nangka : idola di nasi padang yang tak pernah tergantikan
baca juga:pisang madu : camilan manis dan legit yang bikin ketagihan
nama “kembang goyang” diambil dari proses pembuatannya, yaitu dengan menggoyang cetakan berbentuk bunga di atas minyak panas hingga adonan terlepas dan membentuk kue renyah.
di beberapa daerah, kue ini juga dikenal dengan nama berbeda. misalnya, di betawi disebut "kembang goyang", sedangkan di daerah sumatra sering disebut “kue loyang”.
meski berbeda penyebutan, bentuk dan cita rasanya tetap serupa.
baca juga:ayam katsu : sajian renyah kekinian yang jadi idola anak zaman sekarang
baca juga:kue putu: jajanan tradisional yang terus dicintai di tengah gempuran makanan modern
bahan utama kue kembang goyang sangat sederhana, yakni:
tepung beras
gula pasir
baca juga:donat ubi lumer isi pisang dan strawberry camilan sehat dan lezat dalam 45 menit
baca juga:kue bugis isi gula kelapa, kenyal dan legit!
santan
telur
garam
vanili atau kayu manis (opsional)
campuran bahan tersebut diaduk hingga merata menjadi adonan cair.
cetakan khusus berbentuk bunga dicelupkan ke dalam adonan, kemudian langsung dicelup ke dalam minyak panas sambil digoyang agar adonan terlepas dan mengembang menjadi kue kering yang indah.
penggunaan minyak panas yang cukup dan teknik menggoyang cetakan menjadi kunci utama dalam membuat kembang goyang agar hasilnya renyah, tidak berminyak, dan warnanya kuning keemasan yang menggoda.
secara tradisional, kembang goyang memiliki rasa manis dan gurih yang berasal dari kombinasi santan dan gula.
namun, seiring perkembangan zaman, banyak variasi rasa yang kini bisa ditemukan, seperti:
kembang goyang cokelat
kembang goyang keju
kembang goyang balado
kembang goyang wijen
selain itu, ada juga yang menambahkan pewarna alami untuk mempercantik tampilan kue, menjadikannya tidak hanya enak tetapi juga menarik secara visual.
kue kembang goyang telah menjadi sajian wajib di berbagai perayaan adat dan hari besar seperti idul fitri, idul adha, pernikahan adat, dan khitanan.
masyarakat percaya bahwa menyajikan kue ini merupakan bentuk penghormatan kepada tamu, sekaligus melestarikan warisan kuliner leluhur.
kue ini juga menjadi salah satu simbol keramahan, karena kehadirannya di meja tamu menunjukkan kesiapan tuan rumah menyambut dan menjamu siapa pun yang datang.
kue kembang goyang bukan hanya camilan biasa, tetapi juga berpotensi menjadi produk ekonomi kreatif.
banyak pelaku umkm di berbagai daerah yang memproduksi kue ini dalam skala rumahan hingga industri kecil.
dengan kemasan menarik dan pemasaran digital melalui media sosial maupun marketplace, kue ini mampu menembus pasar lokal hingga ekspor ke luar negeri, terutama untuk memenuhi permintaan diaspora indonesia di negara lain yang merindukan cita rasa kampung halaman.
tips menyimpan kembang goyang agar tetap renyah
agar kue kembang goyang tetap renyah dalam waktu lama, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
gunakan toples kedap udara
pastikan kue benar-benar dingin sebelum disimpan
simpan di tempat kering dan sejuk
hindari terkena udara lembap atau sinar matahari langsung
dengan penyimpanan yang tepat, kue ini bisa bertahan hingga beberapa minggu tanpa kehilangan kerenyahannya.
di tengah gempuran camilan modern dan produk impor, kue kembang goyang tetap bertahan karena memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
untuk menjaga eksistensinya, diperlukan kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan generasi muda.
beberapa sekolah kuliner dan komunitas pecinta kuliner tradisional bahkan sudah mengadakan pelatihan membuat kembang goyang agar warisan ini tak hilang ditelan zaman.
kue kembang goyang bukan hanya soal rasa yang lezat dan tekstur renyah, tetapi juga sarat makna budaya dan sejarah panjang masyarakat indonesia.
keunikan bentuk, kelezatan cita rasa, dan kemudahan pembuatan menjadikannya camilan yang layak dipertahankan sebagai bagian dari identitas kuliner nusantara.
jika anda belum pernah mencicipi atau ingin mengenang masa kecil bersama camilan khas nenek ini, kue kembang goyang bisa jadi pilihan tepat untuk dinikmati bersama keluarga.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 16 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan