Diperkirakan terdapat 250 juta barel minyak bumi di wilayah ini yang siap diolah.
Salah satu lokasi pemboran minyak dan gas bumi berada di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan.
Di sini juga terdapat Museum Migas yang terletak di kompleks Pertamina EP Asset 2 Prabumulih.
3. Kota Seingok Sepemunyian
Seingok Sepemunyian merupakan moto Kota Prabumulih yang bermakna partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang hidup berdampingan secara gotong royong.
Selain itu bermusyawarah untuk mencapai sepakat tanpa membedakan golongan atau strata status sosial seseorang.
4. Kota Tanpa Tidur
Prabumulih termasuk salah satu dari 3 kota di Provinsi Sumatera Selatan yang mendapat julukan kota tanpa tidur alias kota 24 jam.
Aktivitas masyarakatnya dimulai dari subuh sampai subuh lagi, seolah tiada henti.
Padatnya aktivitas tersebut lantaran denyut ekonomi masyarakat selama 24 jam terus menggeliat.
Salah satu faktornya karena perekonomian Kota Prabumulih berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2021 mencapai Rp 8,35 triliun.
Selain itu pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 5,06 persen melebihi provinsi dan nasional.
Selain beragam julukan, Prabumulih juga dikenal akan makanan khasnya.
Prabumulih memiliki beragam makanan khas, salah satunya adalah tahok tutok.
Tahok tutok, dalam bahasa Indonesia, berarti daun singkong tumbuk.
Makanan ini berbahan dasar daun muda singkong yang ditumbuk dan diberi bumbu seperti garam, gula, cabai, bawang merah, dan bawang putih.