Nama Pehabung Uleh berasal dari kata "Mehabung Uleh" yang berarti tanah yang meninggi atau bertambah.
Selama pemerintahan Belanda, Pehabung Uleh berubah menjadi Peraboeng Ngoeleh, dan pada masa pendudukan Jepang, nama ini berubah lagi menjadi Peraboeh Moelih.
Setelah kemerdekaan Indonesia, wilayah ini mengalami beberapa perubahan administrasi, hingga akhirnya menjadi Kota Administratif Prabumulih berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1982.
Kekayaan sumber daya alam dan budaya menjadikan Prabumulih sebuah kota dengan banyak julukan.
Berikut julukan kota Prabumulih yang dirangkum dari berbagai sumber :
1. Kota Nanas
Prabumulih dikenal sebagai penghasil nanas termanis di Indonesia.
Menurut laman hortikultura.pertanian.go.id, nanas dari Bumi Seinggok Sepemunyian ini memiliki rasa manis yang unik dengan tingkat kemanisan 13 brix.
Luas pertanaman nanas di kota ini mencapai 400 hektare, tersebar di Kecamatan Prabumulih Timur, Cambai, dan Rambang Tapak Tengah.
Jenis nanas yang banyak dikembangkan adalah jenis Queen, yang dari satu hektare dapat menghasilkan sekitar 30 ton.
Meski bukan penghasil terbesar di Sumatera Selatan, Prabumulih dikenal dengan sebutannya sebagai kota nanas.
2. Kota Minyak
Selain nanas, Prabumulih juga dikenal sebagai kota minyak.
Berdasarkan Kepmen No. 414/K/81/MEM/2002, kota ini ditetapkan sebagai salah satu daerah penghasil tambang yang sangat potensial.