PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM - Masalah sampah di Kota Prabumulih, yang dikenal sebagai Kota Nanas semakin memprihatinkan.
Setelah lebaran Idul Fitri hingga sekarang, tumpukan sampah masih sering terlihat di berbagai lokasi strategis.
Tumpukan sampah ini ditemukan disejumlah sudut kota seperti pinggir Jalan Padat Karya, Jalan Lingkar, bahkan di pinggir Jalan Jenderal Sudirman. Kondisi ini membuat wajah kota terlihat kumuh dan tidak terurus.
Masalah sampah ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Bakal Calon Kepala Daerah yang menggunakan momen ini untuk menjalani aksi sosial sekaligus sosialisasi kepada masyarakat. Mereka bergotong royong membersihkan sampah sebagai bentuk kampanye dan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
BACA JUGA:3 Kampus Unggulan Pelaksana Kuliah Gratis Program Pemkab Muba
BACA JUGA:Ratusan Penyuluh Pertanian di OKUT Dapatkan Pembinaan
Masalah sampah juga mendapat sorotan serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Prabumulih.
Ketua DPRD Kota Prabumulih, Sutarno SH MIKom, menyatakan bahwa peningkatan volume sampah pasca lebaran memang dapat dimaklumi karena tradisi masyarakat yang cenderung menghasilkan lebih banyak sampah rumah tangga.
Namun, hingga kini belum ada penanganan yang serius dari Dinas Perkim terkait masalah ini.
“Terkait sampah yang ada di Kota Prabumulih, kemarin waktu lebaran kita maklumi artinya memang terjadi peningkatan tiap tahun akibat sampah rumah tangga dan saat lebaran,” sebut Sutarno.
BACA JUGA:Persiapan Kunjungan Presiden Jokowi ke Sumatera Selatan: Pemkot Lubuklinggau Gelar Rapat Koordinasi
Namun, lanjutnya, penanganan serius dan khusus belum terlihat hingga saat ini.
“Butuh Penanganan Serius agar Kota Bebas dari Sampah, Untuk itu, dalam waktu dekat kita akan panggil dinas yang menangani sampah ini,” tegasnya.
Sutarno, yang juga seorang politisi dari Partai Golkar, menekankan bahwa Dinas Perkim harus membuat terobosan ekstrem dan menunjukkan keseriusan dalam menanggulangi masalah sampah ini.