Perubahan Emosi dan Respons Tubuh Bisa Jadi Tanda Stres, Ini Cara Mengatasinya!
Perubahan emosi dan respons tubuh yang menandakan stres-Foto : ANTARA-
KORANPALPOS.COM - Psikolog Sani B. Hermawan menyampaikan bahwa stres bisa terjadi ketika orang menghadapi tekanan tetapi tidak punya cukup daya untuk mengatasinya.
Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu mengatakan, stres bisa memicu perubahan emosi dan respons tubuh.
"Makanya kadang-kadang kalau kita stres tuh ada perilaku (respons tubuh) yang muncul, misalnya, diri kita kagetan, kadang banyak bengong, kadang jadi sensitif," katanya.
BACA JUGA:ASI Harus Jadi Prioritas Utama bagi Bayi Korban Banjir di Pengungsian
BACA JUGA:Pisang, Buah Sederhana dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
"Kita secara emosional jadi mudah marah, atau secara perilaku misalnya jadi enggak bisa tidur, terus secara fisik juga badan juga jadi kayaknya lemas terus, itu kan gejala stres," ia menambahkan.
Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani itu menyarankan orang yang mengalami gejala stres melakukan upaya-upaya untuk meredakan stres, menenangkan diri.
Menurut dia, sementara waktu menjauhkan diri dari media sosial bisa membantu mengurangi kecemasan akibat paparan informasi yang dirasa membebani.
BACA JUGA:Obati Sakit Gigi dan Prostat dengan Air Rebusan Sirih Merah
BACA JUGA:Tren Buah Labu Kian Populer, Kolak Labu Jadi Sajian Favorit di Musim Hujan
Sani mengatakan bahwa melakukan relaksasi, menekuni hobi, dan beramal juga bisa membantu menenangkan diri.
"Regulasi emosi, kita juga harus tarik napas dalam, mendekatkan diri pada Tuhan untuk ketenangan, mencari orang-orang yang bisa dipercaya atau yang cukup bisa membesarkan hati untuk bisa keluar dari trauma bencana, misalnya," katanya.
Sani menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda masalah dalam diri, menerima kondisi, dan berupaya mencari cara untuk mengatasinya.
BACA JUGA:Kenali Gejala Hipertensi Paru dan Segera Periksa Dini