Kartini menulis resep makanan tersebut dalam aksara Jawa dengan rinci.
BACA JUGA:Saatnya Merajut Kembali Persatuan Usai PHPU Pilpres 2024
BACA JUGA:Psikolog : Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi
Kelak, oleh keturunan Kartini ternyata diketahui bukan hanya Kartini yang menulis resep masakan tersebut. Saudari Kartini yang lain juga menulis.
Rekaman tulisan mereka kemudian ditransliterasi dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia modern oleh sang cicit, Suryatini N. Ganis.
Buku itu diterbitkan dengan judul "Kisah & Kumpulan Resep PUTRI JEPARA Rahasia Kuliner R.A Kartini, R.A Kardinah dan R.A Roekmini", 19 tahun silam.
Suryatini menyebut menu ayam besengek, nasi liwet ayam, selat usar, dan sup pangsit Jepara sebagai menu favorit sang pahlawan nasional itu.
BACA JUGA:Mengenang Perjalanan Hidup Mooryati Soedibyo: Sosok Inspiratif di Balik Kesuksesan dan Kebaikan !
BACA JUGA:Suhu Politik Mulai Terasa : Parpol Rame-rame Buka Penjaringan Bakal Calon Pilkada Kota Palembang
Kartini juga tidak hanya menulis masakan lokal yang dihidangkan keluarga bangsawan, tetapi juga resep masakan keluarga-keluarga kolonial Belanda yang sempat berjumpa dengannya.
Selat usar memadukan nuansa lokal dengan Belanda. Sementara sup pangsit memadukan bumbu lokal dengan China.
Karena itu, menu yang ditulis Kartini sudah teruji rasanya.
Sang cicit memodifikasi alat ukur tradisional di zaman abad 20, seperti kati, elo, dan cangkir, dengan alat ukur modern.
Dengan demikian menu tersebut dapat dipraktikkan perempuan masa kini dengan kondisi dapur dan bahan-bahan makanan saat ini.
Di buku tersebut terdapat 200 resep dengan koleksi hidangan Jawa masa lalu yang juga banyak dipengaruhi kuliner Belanda, China, Arab.
Belakangan resep ala putri Jepara itu dimodifikasi dalam bentuk video youtube oleh praktisi-praktisi kuliner di Tanah Air.