Kiprah Kartini Merawat Kuliner

Sabtu 27 Apr 2024 - 17:39 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Dahlia

Dengan kiprahnya itu dapat dikatakan Kartini adalah penulis resep masakan pertama di Indonesia dari masa lalu yang berhasil diterbitkan.

Kuliner lokal

Upaya yang dilakukan Kartini beserta keluarganya, sepintas terlihat sederhana, tetapi tidak semua orang mampu melakukannya.

Di masa modern dengan akses mesin pencari di internet atau kecanggihan AI yang serba cepat saja tidak semua orang dapat merekam resep masakan di keluarga masing-masing.

Jasanya itu tidak dapat dipandang remeh, karena penting di tengah upaya pemerintah membangkitkan kembali diversifikasi pangan menuju kedaulatan pangan bangsa.

Menurut Fransisca Callista, inisiator Pasar Papringan di Temanggung, kuliner lokal dan bahan pangan lokal di desa-desa yang dimiliki nenek moyang Bangsa Indonesia nasibnya seperti bahasa lokal yang bisa punah karena ditinggalkan penggunanya.

Upaya menjaga kuliner lokal dan bahan pangan lokal menjadi perjuangan berat di tengah gempuran kuliner modern yang serba instan.

Fransisca, alumnus Chiba University, Jepang, pernah merasakan susah payah membangkitkan kuliner dan pangan lokal di Temanggung.

Banyak gadis-gadis muda, bahkan ibu-ibu muda, yang tidak lagi mengenal kuliner lokal.

Dia harus mengumpulkan ibu-ibu yang lebih sepuh untuk membuat kuliner tradisional di masa lalu.

Persoalannya adalah rasa dari kuliner lokal yang dibuat ibu-ibu sepuh sangat beragam dari yang belum enak, biasa-biasa saja, hingga lezat.

Sebagai orang luar Jawa Tengah, dia tidak dapat menentukan produk makanan yang terbaik, sehingga harus mengundang nenek dan kakek di desa setempat.

Nenek dan kakek itu diminta mencicipi jenis kuliner lokal dan mengajak mereka mengingat rasa yang paling mendekati dengan rasa yang pernah dicicipi saat masih muda.

Tentu di masa muda makanan tersebut dibuat oleh orang tua dari nenek dan kakek yang mencicipi saat ini. Kuliner yang dianggap rasa dan penampilan terbaik, lalu dijajakan di Pasar Papringan pada hari-hari yang ditentukan.

Pada konteks itu, upaya Kartini merekam resep-resep makanan di masanya menjadi penting.

Generasi muda Indonesia dapat mengetahui dan membuat resep tersebut menjadi hidangan di atas meja di rumah masing-masing.

Kategori :