PALEMBANG - Frekuensi konsumsi teh dan kopi selama puasa memang menjadi perhatian bagi banyak orang, terutama di Indonesia di mana kedua minuman tersebut memiliki tempat yang cukup istimewa dalam budaya minum masyarakat.
Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz, memberikan pandangan yang berguna mengenai hal ini.
Pertama-tama, Fitri menegaskan bahwa konsumsi teh atau kopi selama puasa diperbolehkan.
Namun, ada aturan frekuensi yang perlu diikuti agar tidak mengganggu puasa.
BACA JUGA:Waspada, Kenali 10 Gejala Mental Health yang Terganggu
BACA JUGA:Mengatasi Infeksi Saluran Kemih pada Wanita, Simak Langkah-Langkah Penting yang Perlu Diperhatikan!
Menurutnya, konsumsi teh atau kopi sebaiknya dibatasi, misalnya hanya satu gelas teh atau satu cangkir kopi per hari.
“Konsumsi teh dan kopi harus dikonsumsi secukupnya, misalnya hanya satu gelas untuk teh dan satu cangkir untuk kopi per hari nya, selebihnya dianjurkan minum air putih,” kata Fitri dalam pesan singkat, Jumat, 15 Maret 2024.
Salah satu perbedaan penting antara teh dan kopi adalah efeknya pada lambung.
Fitri menjelaskan bahwa teh cenderung lebih aman untuk lambung daripada kopi.
BACA JUGA:Rahasia Puasa Sukses : Kenali Pola Nutrisi Sehat yang Mampu Mengoptimalkan Kinerja Tubuh !
BACA JUGA:Anak-anak dengan Mata Malas Berisiko Tinggi Mengalami Penyakit Serius di Masa Dewasa
Ini karena tingkat keasaman kopi dapat mengganggu orang dengan lambung sensitif.
Oleh karena itu, bagi yang memiliki masalah lambung, disarankan untuk memilih teh sebagai minuman untuk membatalkan puasa.
Meskipun teh dan kopi memiliki sifat diuretik yang dapat merangsang buang air kecil, hal ini tidak menyebabkan rasa haus yang berlebihan.