JAKARTA - Badan Pengkajian (BP) MPR RI berhasil merampungkan pembahasan atas 382 Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) yang kini telah memasuki fase strategis.
"Prinsipnya, tim perumus sudah menyelesaikan tugasnya. Setelah ini akan dilanjutkan dengan rapat pimpinan atau langsung rapat pleno untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan substansi maupun bentuk hukum dari PPHN,” kata Ketua BP MPR RI Andreas Hugo Pareira dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
DIM yang masih terdapat catatan untuk dirapikan oleh tim sekretariat itu berhasil dirampungkan oleh tim perumus pada rapat kelima yang diselenggarakan di Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/7).
BACA JUGA:Jadi Sinyal Kepercayaan Dunia
BACA JUGA:Ketua Bawaslu OKU Dicopot, Terbukti Melanggar Kode Etik
Dia menggarisbawahi bahwa penyelesaian DIM menjadi pijakan penting dalam proses reformulasi arah pembangunan nasional.
Dari ratusan DIM yang telah dikaji, dia menyebut aspek bentuk hukum menjadi salah satu isu sentral yang mendapatkan perhatian khusus sebab menjadi titik awal implementasi PPHN sebagai panduan pembangunan jangka panjang lintas pemerintahan.
“Bentuk hukum itu ibarat pintu masuk. Jika tidak jelas atau tidak tepat bentuknya, akan sulit bagi PPHN untuk dijalankan secara efektif oleh eksekutif maupun lembaga negara lainnya,” ujarnya.
BACA JUGA:Rupiah Melemah Dipengaruhi Isu Stabilitas Politik Jepang
BACA JUGA:Pembahasan RUU PPRT Kembali Bergulir
Meski demikian di samping aspek legalitas, dia mengatakan isi dan arah substansi dari PPHN juga menjadi fokus penting.
Dia menilai PPHN harus mencerminkan kondisi umum bangsa serta menyusun arah kebijakan jangka panjang secara sistematis dan realistis agar presiden atau pemerintah yang sedang menjabat memiliki acuan yang jelas dan menyeluruh dalam menyusun prioritas pembangunan.
“Arah kebijakan yang tertuang dalam PPHN akan menentukan bagaimana Presiden melihat haluan negara ini apakah dianggap mengambil kewenangan atau justru menjadi solusi bersama untuk memastikan kesinambungan pembangunan nasional,” tuturnya.
BACA JUGA:Ada 8 Sifat Pemimpin, Termasuk Siap Dimaki-Difitnah
BACA JUGA:Nilai Tidak