Dia menyampaikan bahwa harga minyak mentah Brent naik dari 65 dolar AS per barrel di awal Juni menjadi 73 dolar AS di pertengahan Juni 2025.
Jika Iran menutup selat tersebut, menurut dia, ada yang berspekulasi bahwa harga minyak mentah bisa naik di atas 90 dolar AS per barrel.
Sebagai negara importir minyak utama dari Timur Tengah, Indonesia diperkirakan akan terdampak dalam beberapa hal, antara lain pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada APBN, kenaikan harga BBM domestik, serta inflasi akibat tekanan terhadap daya beli masyarakat.
BACA JUGA:Antisipasi Teror Pesawat
BACA JUGA:Indonesia dan Vietnam Perkuat Kolaborasi Penanggulangan Terorisme
Selain itu, dia menilai Indonesia juga berpotensi mengalami hambatan pasokan energi lain, yaitu LPG yang diimpor dari Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) yang melewati Selat Hormuz.
"Peningkatan biaya logistik juga akan terjadi jika Indonesia harus mencari jalur alternatif untuk suplai energi,” kata purnawirawan Mayor Jenderal TNI itu. (ant)