Selain itu, kandungan senyawa fenolik dan asam tak jenuh dalam kedelai (bahan baku pembuatan kembang tahu) juga dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tersebut dapat mengurangi risiko terbentuknya nitrosamin, senyawa berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit jantung serta beberapa jenis kanker.
7. Mencegah Kanker Payudara
Kembang tahu mengandung senyawa fitoestrogen, terutama isoflavon, yang memiliki struktur kimia mirip dengan hormon estrogen pada wanita.
Fitoestrogen ini dapat mengikat reseptor estrogen pada sel-sel tubuh, termasuk sel payudara.
Hal ini dipercaya dapat menurunkan risiko kanker payudara, terutama pada wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
8. Meringankan Gejala Menopause
Wanita yang memasuki masa menopause sering kali mengalami gejala seperti hot flushes, perubahan mood, dan penurunan kepadatan tulang.
Fitoestrogen yang terdapat dalam kedelai dan kembang tahu dapat membantu meringankan gejala tersebut.
Senyawa ini berfungsi sebagai pengganti estrogen alami dalam tubuh, sehingga membantu meningkatkan kadar estrogen dan mengurangi gejala menopause, termasuk hot flushes yang sering mengganggu.
Jenis-jenis Kembang Tahu
• Kembang Tahu Segar atau Basah
Jenis kembang tahu ini biasanya baru diproduksi dan masih dalam keadaan segar.
Kembang tahu segar dapat bertahan selama 2 hingga 4 hari jika disimpan di lemari es.
Kembang tahu jenis ini sangat populer karena teksturnya yang lembut dan kenyal, serta rasanya yang sedikit manis. Untuk mencegah jamur, kembang tahu segar biasanya dibungkus dengan plastik atau karton kedap udara.
• Kembang Tahu Setengah Kering (Gawaki/Han Gawaki)