Penelitian yang melibatkan pasien kanker yang menjalani kemoterapi menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi minyak ikan dapat mempertahankan berat badan dan massa otot lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi minyak ikan.
Kemoterapi sering kali menyebabkan hilangnya massa otot, tetapi suplemen minyak ikan dapat membantu meminimalkan efek tersebut.
Untuk mereka yang menjalani pengobatan atau dalam proses pemulihan dari penyakit serius, minyak ikan dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah kehilangan massa otot yang berlebihan.
7. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Selain vitamin D dan kalsium, asam lemak omega-3 dalam minyak ikan juga memiliki manfaat besar bagi kesehatan tulang.
Penelitian menunjukkan bahwa omega-3 dapat membantu meningkatkan kepadatan mineral tulang dan mendukung kesehatan tulang secara keseluruhan.
Dalam sebuah studi pada tikus, ditemukan bahwa tikus yang diberi suplemen omega-3 menunjukkan kepadatan tulang yang lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang diberi suplemen omega-6.
Menjaga keseimbangan omega-3 dalam tubuh sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang yang optimal, sehingga dapat mengurangi risiko osteoporosis di usia lanjut.
8. Baik untuk Perkembangan Otak dan Mata Janin
Minyak ikan juga memiliki manfaat besar bagi ibu hamil dan janin yang sedang berkembang.
Kandungan DHA dalam minyak ikan sangat penting bagi perkembangan otak dan mata janin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengonsumsi minyak ikan atau suplemen DHA selama masa kehamilan memiliki bayi dengan perkembangan otak yang lebih baik.
Namun, ibu hamil perlu berhati-hati dalam memilih jenis minyak ikan yang dikonsumsi.
Minyak ikan yang berasal dari hati ikan, seperti minyak ikan cod, harus dihindari karena kandungan vitamin A (retinol) yang berlebihan dapat membahayakan janin.
Minyak ikan yang mengandung DHA sangat bermanfaat bagi perkembangan janin, tetapi ibu hamil harus memilih produk yang tepat dan menghindari minyak ikan yang mengandung vitamin A berlebih.*