Son Heung-min Hengkang dari Tottenham Hotspur

Penyerang Tottenham Hotspur Son Heung-min (kiri).-Foto: Antara-

INGGRIS - Pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min mengonfirmasi dirinya akan meninggalkan tim yang sudah dibelanya selama 10 tahun tersebut pada musim panas ini.

Hal ini dikatakan oleh Son dalam jumpa pers menjelang pertandingan pramusim mereka di Korea Selatan, menghadapi Newcastle United yang akan digelar Minggu (3/8) pukul 18.00 WIB di Stadion Piala Dunia Seoul.

"Itu adalah salah satu keputusan tersulit yang pernah saya buat. Tapi saya pikir ini saat yang tepat untuk mengambil keputusan ini. Saya harap semua orang memahami keputusan saya dan menghormatinya," ujar bintang asal Korea Selatan itu, dikutip dari laman resmi klub, Sabtu.

BACA JUGA:Alwi Samai Prestasi Taufik Hidayat

BACA JUGA:Final Community Shield 2025: Liverpool vs Crystal Palace, Duel Panas di Wembley!

Son datang ke Spurs pada Agustus 2015 dari Bayer Leverkusen. Sejak itu, ia menjadi tumpuan serangan klub asal London Utara itu dengan koleksi 173 gol, 101 assist, dan satu trofi Liga Europa dari 454 pertandingan di semua kompetisi.

"Saya datang ke London Utara saat masih kecil, 23 tahun, usia yang sangat muda. Seorang anak muda datang ke London yang bahkan tidak bisa berbahasa Inggris, dan meninggalkan klub ini sebagai pria dewasa adalah momen yang sangat, sangat membanggakan," kata pemain yang kini berusia 33 tahun tersebut.

Dia mengakui bahwa keputusan ini diambil setelah dirinya akhirnya memenangkan trofi untuk Tottenham pada musim lalu, yakni Liga Europa selepas mengalahkan Manchester United pada laga final.

BACA JUGA:Persib Bandung Resmi Umumkan Skuad Musim 2025/26

BACA JUGA:Gol Debut Kevin Diks Antar Kemenangan Monchengladbach 2-0 atas Valencia di Laga Uji Coba

"Memenangkan Liga Europa membuat saya merasa telah mencapai semua yang saya bisa di sini. Saya butuh lingkungan baru untuk tantangan baru," kata Son.

Sementara itu, pelatih baru Spurs Thomas Frank mengatakan akan menjadi "akhir yang indah" untuk Son apabila pertandingan melawan Newcastle adalah pertandingan terakhirnya, karena dia akan mengucapkan salam perpisahan di negaranya sendiri.

"Sangat jelas bahwa Sonny akan menjadi starter dan memimpin tim sebagai kapten. Jika ini pertandingan terakhir Sonny, betapa hebatnya ia melakukannya di sini, di hadapan para penggemar tuan rumah. Ini bisa menjadi akhir yang indah," ujar mantan pelatih Brentford itu.

BACA JUGA:Kadek Arel: Optimis Hadapi Korsel di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan