Gubernur Riau Abdul Wahid Ditangkap KPK: Rompi Oranye, Uang Miliaran, dan Modus Jatah Preman Terungkap

Gubernur Riau Abdul Wahid dalam pengawalan ketat saat tiba di Jakarta-Foto : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Gubernur Riau Abdul Wahid tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu siang, dengan memakai rompi warna oranye dan tangan diborgol.

Berdasarkan informasi, Gubernur Riau Abdul Wahid tiba di Gedung KPK pada pukul 13.46 WIB dengan didampingi sejumlah petugas.

Namun demikian, belum ada pernyataan resmi dari KPK mengenai kehadiran Gubernur Riau Abdul Wahid yang memakai rompi oranye tersebut.

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih Jadi Motor Program Makan Bergizi Gratis Nasional

Sebelumnya, pada 3 November 2025, KPK mengonfirmasi penangkapan Gubernur Riau Abdul Wahid dan sembilan orang lainnya dalam operasi tangkap tangan (OTT).

Adapun OTT tersebut merupakan yang keenam dilakukan KPK pada tahun 2025.

KPK mulai melakukan OTT pada tahun 2025 dengan menjaring anggota DPRD dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, yakni pada bulan Maret.

BACA JUGA:Zero ODOL dan Jalan Panjang Menuju Keadilan Logistik

Kedua, pada Juni 2025, OTT terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.

Ketiga, OTT selama 7-8 Agustus 2025 di Jakarta; Kendari, Sulawesi Tenggara; dan Makassar, Sulawesi Selatan. OTT tersebut terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

Keempat, OTT di Jakarta pada 13 Agustus 2025 mengenai dugaan suap terkait dengan kerja sama pengelolaan kawasan hutan.

BACA JUGA:Raup Keuntungan Besar, Pelaku Ransomware Bermodal Kecil

Kelima, OTT terkait kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan yang melibatkan Immanuel Ebenezer Gerungan selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada saat itu.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan Tenaga Ahli Gubernur Riau Abdul Wahid, Dani M. Nursalam (DN), menjadi salah satu pihak krusial dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Riau.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan