Wedang Jahe: Minuman Tradisional Kaya Manfaat yang Tetap Populer di Era Modern

Senin 20 Jan 2025 - 08:05 WIB
Reporter : Icha
Editor : Dahlia

KULINER, KORANPALPOS.COM - Wedang jahe, minuman tradisional khas Indonesia terus mempertahankan popularitasnya di tengah berbagai pilihan minuman modern yang bermunculan.

Dengan bahan utama jahe yang direbus bersama gula merah dan rempah-rempah, wedang jahe menawarkan kehangatan dan manfaat kesehatan yang luar biasa menjadikannya favorit di kalangan masyarakat Indonesia.

Nama "wedang" berasal dari bahasa Jawa yang berarti minuman, sementara "jahe" merujuk pada bahan utamanya.

Tradisi mengonsumsi wedang jahe telah ada sejak zaman kerajaan di Jawa di mana minuman ini sering disajikan sebagai penghangat tubuh terutama di daerah dataran tinggi yang dingin.

BACA JUGA:Kelezatan Gulai Ikan Salai : Hidangan Tradisional yang Kaya Rasa dan Budaya

BACA JUGA:Lezat dan Unik : Popularitas Sate Balungan di Kalangan Pecinta Kuliner Tradisional

Filosofi di balik wedang jahe mencerminkan harmoni antara manusia dan alam dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar.

Wedang jahe bukan hanya menawarkan rasa yang nikmat tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan.

Jahe diketahui mengandung senyawa aktif seperti gingerol yang berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi.

Minuman ini sering dikonsumsi untuk meredakan masuk angin, mual dan sakit tenggorokan.

BACA JUGA:Resep Seblak Enak dengan Kuah Pedas

BACA JUGA:Keunikan Masakan dari Pare: Nikmatnya Pahit yang Menggoda

Selain itu, kandungan rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkeh dalam wedang jahe memberikan efek relaksasi, membantu mengurangi stres dan meningkatkan sirkulasi darah.

Di era modern, wedang jahe tetap menjadi pilihan utama di banyak acara mulai dari pertemuan keluarga hingga acara formal.

Banyak kafe dan restoran kini menyajikan wedang jahe dengan inovasi tambahan seperti susu, madu atau bahkan campuran lemon untuk memberikan variasi rasa.

Inovasi ini berhasil menarik minat generasi muda tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.

BACA JUGA:Macam-Macam Permen di Indonesia: Manisnya Ragam Tradisional dan Modern

Kategori :