Namun, atas pertimbangan domisili korban yang berada di Palembang, laporan akhirnya diteruskan ke Polda Sumatera Selatan.
Kasatreskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, membenarkan hal ini.
"Benar, untuk pelaku ada tiga orang. Korban karena berdomisili di Palembang memilih untuk melaporkannya ke Polda Sumsel," katanya.
Setelah beberapa hari penyelidikan intensif, tim gabungan dari Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil mengidentifikasi keberadaan pelaku di Kabupaten Lahat.
Dalam operasi yang dilakukan pada Selasa malam, polisi berhasil menangkap para pelaku di sebuah lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian mereka.
Proses penangkapan ini melibatkan koordinasi antara Polda Sumsel dan Polres setempat.
Kompol Novel Siswandi menyatakan bahwa kerja sama yang baik antara unit-unit kepolisian menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
"Sinergi antar-unit sangat penting dalam menyelesaikan kasus seperti ini," ujarnya.
Meski demikian, polisi masih enggan memberikan rincian lebih lanjut terkait identitas pelaku atau barang bukti lain yang berhasil diamankan.
Informasi lebih lengkap diharapkan akan disampaikan dalam konferensi pers yang direncanakan oleh Polda Sumsel.
AKP Muhammad Ilham, mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama saat berkendara di wilayah yang rawan kejahatan.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu mengunci pintu kendaraan dan menghindari perjalanan sendirian di tempat sepi, terutama pada malam hari," kata Ilham.
Ia juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan kejadian mencurigakan atau tindakan kriminal kepada pihak kepolisian terdekat.
"Kerja sama masyarakat sangat penting untuk mencegah dan mengatasi kejahatan di wilayah kita," tambahnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama.
Polda Sumsel dan Polres Ogan Ilir berkomitmen untuk terus meningkatkan patroli dan tindakan pencegahan di wilayah rawan.